Lagi, Kayen Dilanda Banjir

Sumber:Suara Merdeka - 23 Maret 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

KAYEN- Desa/Kecamatan Kayen, Pati kembali dilanda banjir. Dengan demikian sudah tiga bulan belakangan ini Kayen diterjang banjir tiga kali. Bencana yang kali ketiga terjadi, Senin (21/3) petang dan berlangsung selama tiga jam.

Sejauh ini banjir di daerah tersebut cepat surut lantaran bukan termasuk dataran rendah. Aliran air cukup deras karena banjir datang dari kawasan hulu di Pegunungan Kendeng Utara.

Mastur, warga setempat mengatakan, hujan deras terjadi sejak pukul 16.00. Sejam kemudian mengalir air bercampur lumpur dari arah selatan atau tepatnya Desa Sumbersari, Kecamatan Kayen yang merupakan daerah hulu. Banjir kali ini tergolong lebih parah dibanding dua kejadian serupa sebelumnya, yakni pada 3 Februari dan 12 Januari. Hampir seluruh wilayah Desa Kayen dalam banjir kali ketiga ini terendam air setinggi antara 50 cm hingga satu meter.

Banjir juga membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Pati-Purwodadi yang turut Kayen tersendat, bahkan  terputus hampir satu jam. Itu karena ketinggian air di jalan mencapai lebih dari 50 cm.

"Pukul 16.00 sebenarnya banjir sudah mulai terjadi, tetapi tidak sampai masuk rumah. Namun sejam kemudian air bercampur lumpur datang dengan deras," katanya.

Banjir kiriman dari gunung itu juga  melanda Desa Slungkep di sebelah barat Kayen. Sebab air dari hulu mengalir melalui dua sungai yang mengarah ke Kayen dan Slungkep.

Warga lainnya, Eko Listiono mengatakan, hujan di daerah gunung sering mengakibatkan banjir di daerahnya. Itu tidak lepas dari kondisi hutan di kawasan hutan di pegunungan yang rusak akibat penebangan liar. Akibat Penambangan

Selain itu, dia juga menyebut maraknya aktivitas penambangan di bentang Pegunungan Kendeng Utara juga menjadi faktor terjadinya banjir. Bahkan, dalam dua tahun terakhir, bencana tersebut dipastikan selalu terjadi. Kondisi tersebut menjadikan dua sungai yang mengalirkan air dari hulu dangkal. Sejauh ini belum pernah ada upaya normalisasi dari pihak terkait.

Tidak hanya itu, drainase di desanya juga menjadi penyebab tersendiri. Sebagian besar sungai kecil dan got tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan cenderung hilang.(H49-15)



Post Date : 23 Maret 2011