|
Bandar Lampung, Kompas - Hujan yang terus- menerus mengguyur wilayah Provinsi Lampung, Rabu (5/11), mengakibatkan 48 rumah hanyut di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Hari Kamis warga melaporkan, puluhan rumah lainnya terendam di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Musibah ini menyusul musibah serupa di Palopo, Sulawesi Selatan, Rabu lalu, yang merusak lebih dari 300 rumah dan menewaskan dua anak (Kompas, 6/11). Namun, Kamis kemarin, banjir setinggi setengah hingga dua meter di Palopo mulai surut. Di Blora, Jawa Tengah, seorang warga tewas terseret arus sungai. Diperoleh informasi, sebanyak 48 rumah yang hanyut itu 20 unit terletak di Dusun Umbul Batu, Desa Tuguratu, 8 unit di Dusun Kali Bening Desa Tuguratu, dan 20 unit di Dusun Blok I Desa Sumber Agung. Slamet, anggota DPRD Lampung Barat, Kamis, menginformasikan, sejak Rabu Suoh diguyur hujan pukul 13.00 sehingga mengakibatkan anak Sungai Way yang melewati Suoh meluap. Hujan berhenti pukul 19.00. Rumah yang terletak di dekat anak Sungai Way langsung hanyut terbawa arus deras. Ketinggian air yang menggenangi wilayah itu antara setengah dan tiga perempat meter. Ropik, guru SMP Tuguratu Suoh, Lampung Barat, mengatakan, dari 25 pekon (desa) di Suoh, wilayah yang parah terlanda banjir adalah Desa Tuguratu dan Desa Sumber Agung. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Wonosobo Ajun Komisaris Eddy Syafnur, banjir telah merendam puluhan rumah yang terletak tepat di pinggir Way Semaka dan merendam enam desa, yaitu Karanganyar, Kalirejo, Banjarnegara, Banjarsari, Sanggi, dan Kalisari. Subakir, warga Desa Banjarnegara, Wonosobo, melaporkan, desa lain yang terendam banjir adalah Desa Kuncoro, Sripurnomo, Sudimoro, Kanoman, Sidodadi, Garut, dan Karangrejo. Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri mengatakan, pemerintah kabupaten sudah mendirikan dua posko kesehatan dan dapur umum di Tuguratu dan Sumber Agung. Adapun warga sudah dievakuasi dan diinapkan di sekolah-sekolah di Suoh. Hujan lebat di Samarinda, Kalimantan Timur, juga memicu banjir di permukiman dekat areal tambang batu bara di Kelurahan Sambutan, Kota Samarinda. Satu rumah di RT 16 roboh dan belasan keluarga mengungsi. Satu orang tewas Di Jateng, arus Sungai Kejalen, anak Sungai Bengawan Solo, Rabu sore, menewaskan Sutimi (40), warga Desa Sambong, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Sutimi bersama dua tetangganya hendak menyeberang Sungai Kejalen ketika mendadak arus sungai membesar dan menyeret Sutimi sejauh 5 kilometer. Dua rekannya selamat karena bergegas menyeberang. (ELD/HLN/BRO/WHY/REN/HEN/APA) Post Date : 07 November 2008 |