KUNINGAN(SI) – Kabupaten Kuningan ditetapkan sebagai kawasan pilot projectatau percontohan pengelolaan sampah oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Jawa Barat.
Ini didasari Kabupaten Kuningan memiliki sejumlah program berbasis pelestarian lingkungan. BPLH juga memberikan bantuan mesin pencacah sampah organik untuk dijadikan kompos. “Kami mendengar programprogram Kabupaten Kuningan yang melibatkan langsung masyarakat seperti Pengelolaan Jalan Bersama Masyarakat (PJBM), Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), Pengantin Peduli Lingkungan (Pepeling), dan masih banyak lagi yang berguna mengurangi sampah,” papar Kepala BPLH Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja, kemarin.
Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda menilai hal tersebut sejalan dengan komitmen Kabupaten Kuningan sebagai kabupaten konservasi. Langkah yang telah ditempuh sebagai bukti kepedulian terhadap lingkungan di antaranya pembangunan Kebun Raya Kuningan dan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). “Isu sentral yang terus mewarnai kehidupan Kabupaten Kuningan yakni masalah sampah yang terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk. Jika tidak diimbangi kesadaran masyarakat untuk mengusahakan lingkungan bersih dan sehat, kondisi ini mengakibatkan munculnya berbagai macam dampak,”ujarnya.
Ketua Kelompok Usaha Maju Bersama Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Uci Sanusi, mengatakan, pengelolaan sampah dengan program 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) telah menjadi penghasilan tambahan bagi warga desa setempat. Bahkan,warga telah menjadikan pengelolaan sampah sebagai tempat bergantung hidup. “Moto kami yakni Lebih Baik Hidup Dari Sampah Daripada Hidup Menjadi Sampah,”ucapnya.
Sekadar diketahui, program 3R yakni Reuse,proses meminimalisasi jumlah timbunan sampah dari sumbernya; Reduce, proses memilih dan memilah serta mengoptimalkan fungsi sampah yang masih bisa dimanfaatkan; serta Recycle,proses mengolah kembali sampah yang masih bisa diproses ulang menjadi barang lain yang bermanfaat. (CR-1)
Post Date : 31 Maret 2010
|
