|
WATES, KOMPAS - Selama beberapa tahun terakhir penyediaan air bersih telah menjadi masalah utama warga Kulon Progo di musim kemarau. Diperlukan adanya perbaikan sistem manajemen air agar masalah tersebut tidak berulang setiap tahun. Demikian disampaikan Wakil Bupati Kulon Progo Mulyono ketika menerima bantuan penyaluran air bersih dari Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY di Dusun Kalipetir, Desa Margosari, Pengasih, Rabu (10/9). Acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Ketua Hipmi DIY Setyo Wibowo. Mulyono melanjutkan, pemberian bantuan air bersih baik dari pihak donatur maupun pemerintah daerah tidak akan memecahkan masalah krisis air bersih di Kulon Progo. Hal itu justru akan memperparah tingkat ketergantungan warga akan bantuan air bersih. Ke depan diperlukan bantuan yang bersifat melestarikan lingkungan seperti reboisasi atau pembuatan sumur resapan air hujan justru lebih bermakna. Bantuan semacam itu akan menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian deposit air yang ada di dalam tanah, ujar Mulyono. Saat ini Kabupaten Kulon Progo tengah menggiatkan upaya reboisasi. Kepala Subdinas Kehutanan dan Perkebunan Kulon Progo Djunianto Marsudi mengatakan tahun 2008 berencana menanam 77.200 batang pohon di lahan kritis dan daerah tangkapan air. Selain itu, pihaknya juga sudah menggandeng kelompok petani hutan untuk turut ambil bagian dalam program reboisasi. Upaya menjaga cadangan air tanah dengan cara reboisasi, menurut Mulyono, merupakan bagian dari upaya perbaikan sistem manajemen air yang akan diterapkan di Kulon Progo. Prinsip utama dari sistem ini adalah memperlambat aliran limpasan air di musim hujan dengan cara menampungnya agar tidak lekas terbuang ke laut begitu saja. Salah satu langkah nyata yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam menata sistem manajemen air adalah dengan membangun Bendungan Tinalah di sekitar Kecamatan Samigaluh dalam waktu dekat. Bendungan ini akan menampung aliran air Sungai Tinalah yang tidak kering di musim kemarau. Di musim kemarau, bendungan ini bisa menjadi sumber air bersih bagi warga Kulon Progo yang tinggal di bagian utara, tuturnya. (YOP) Post Date : 13 September 2008 |