AIR siap minum atau drinking water ini dijamin aman. PDAM Tirtamarta sebagai pihak penyedia fasilitas ini memastikan semua syarat untuk kualitas air sudah terpenuhi.
''Sama dengan air siap minum dalam kemasan. Hanya biar rasanya sama, ditambah dengan RO (reverse osmosis),'' kata Direktur PDAM Tirtamarta Imam Priyono.
Direktur Teknik PDAM Tirtamarta Dwi Agus T. menambahkan, semua air produk PDAM sebenarnya siap untuk minum. Tapi, kepercayaan masyarakat terhadap air dari pipa PDAM masih rendah. Mereka masih merasa air siap minum harus direbus terlebih dulu.
Kualitas air dari PDAM ini memang tak seperti air biasa, tapi sesuai Peraturan Pemerintah No. 20/1990. ''Semua syarat kami usahakan dapat terpenuhi. Jika ini berhasil, ke depan kami kira pembangunan instalasi pengolahan langsung bisa dikembangkan di beberapa tempat publik,'' imbuh Agus.
Air untuk fasilitas publik ini dipasok dari pipa PDAM. Sebelumnya, air tersebut melalui serangkaian proses. Dari penyaringan sampai memasukkan bahan-bahan kimia sehingga air yang keluar benar-benar siap diminum.
PDAM juga menjamin air tak bakal habis dalam satu hari. PDAM telah mengalokasikan air sebanyak 2 meter/kubik setiap harinya. ''Debitnya sama seperti dengan air untuk kebutuhan rumah tangga,'' terangnya.
Berdasarkan PP No. 20/1990 air siap minum tak mengandung bau. Jumlah zat padat terlarut harus 1.000 Mg/liter. Selain itu, tingkat kekeruhan harus tak boleh lebih dari 5 Nephelometric Turbidity Unit (NTU) atau kurang. Suhu air siap minum, juga harus sama dengan suhu udara. ''Artinya, setiap air yang siap minum, jika diukur suhunya sama dengan suhu udara di sekitarnya,'' terang Agus.
Semua parameter air siap minum ini, kata Agus, sudah terpenuhi di instalasi air siap minum Pasthy. Bahkan, PDAM telah menambahkan penyinaran ultra violet (UV). Ini kian menambah kualitas air yang dihasilkan. ''Kami jamin, air dari instalasi ini secara medis tidak bermasalah,'' tandasnya.
Agus juga berani menjamin kualitas air yang dihasilkan instalasi tersebut sama dengan air kemasan. Kajian tentang kualitas air dari alat yang harganya Rp 35 juta ini sudah dilakukan PDAM jauh hari sebelum dipasang.
Demi terjaminnya air yang dihasilkan tak bakal turun dari hari ke hari, PDAM Tirtamarta akan melakukan pengawasan ketat. Badan usaha milik daerah (BUMD) ini akan selalu mengecek air yang dihasilkan setiap hari.
''Tadi (kemarin) sudah diungkapkan Pak Herry (Zudianto, wali kota Jogja) bahwa maintenance lebih sulit daripada menciptakan. Makanya, kami ke depan lebih fokus memelihara alat ini tetap beroperasi normal,'' katanya. (eri)
Post Date : 03 Agustus 2010
|