Kualitas Sanitasi Masyarakat Masih Rendah

Sumber:Kompas - 15 Maret 2007
Kategori:Sanitasi
Medan, Kompas - Problem sanitasi masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Deli dan kawasan kampung nelayan di Belawan butuh penanganan serius. Di samping kesadaran masyarakat, kesadaran aparat untuk bahu-membahu mengampanyekan sanitasi sangat diperlukan.

Laporan USAID menunjukkan banyak masyarakat yang sudah tinggal di bantaran sungai lebih dari 20 tahun tidak pernah mendapat akses air bersih. Hanya sekitar lima persen dari mereka yang mendapat air dari PDAM.

Hal ini mengemuka dalam diskusi Alternatif Penyehatan Lingkungan dengan Sanitasi Berbasis Masyarakat oleh Program Pelayanan Lingkungan USAID di kantor Sumut Pos, Rabu (14/3). Kasubdis Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan Dinas Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Medan, Johanna Siregar, mengatakan, berdasarkan surveinya di kawasan Medan Denai, dari 1.625 keluarga di kecamatan itu, baru 44 persen yang mempunyai tempat pengelolaan limbah. Kebanyakan limbah rumah tangga masih mengalir ke sungai atau lingkungan sekitar.

Padahal, lingkungan yang bersih dan perilaku hidup sehat terbukti menurunkan risiko terkena penyakit berbasis kebersihan lingkungan seperti diare, ispa, demam berdarah, dan tuberkulosis hingga 50 persen. Sehingga, risiko kematian anak balita karena penyakit itu pun terkurangi.

Sampah yang dibuang ke sungai juga masih menjadi problem di Kota Medan. AR Piliang dari Jaringan Kerja Masyarakat yang telah memulai melakukan gerakan sanitasi pada masyarakat di Bantaran Deli mengatakan, pembangunan sanitasi perlu melibatkan aspirasi masyarakat. Kesadaran di tingkat masyarakat dampaknya sudah mulai terlihat.

Anggota DPRD Kota Medan, Dhiyaul Hayati, mengakui, selama ini koordinasi antarinstansi pemerintah dalam menangani sanitasi masih kurang. Masing-masing bekerja sendiri-sendiri. Padahal, kata Dhiyaul, dirinya sering menemukan banyak pegawai negeri yang menganggur saat jam kerja. "Memang kesadaran akan pelayanan pada masyarakat belum dipahami," kata Dhiyaul.

Untuk menjalankan program, perlu gerakan yang dipelopori pemimpin. Sebab, selain berhubungan dengan kesehatan dan kebersihan, sanitasi terutama di kawasan slum area, juga berhubungan dengan perumahan rakyat, kelestarian lingkungan, dan masalah penegakan hukum. (wsi)



Post Date : 15 Maret 2007