|
SURABAYA - Keluhan konsumen tentang air minum PDAM Surabaya yang keruh diterima kantor Lembaga Perlindungan Konsumen Surabaya (LPKS) di Jl Darmokali 12 selama empat hari ini. Air PDAM Surabaya memang keruh lagi. Tapi, laporan tentang air PDAM yang keruh bukan hal baru lagi. Saking seringnya, keluhan tentang air minum jadi laporan rutin warga Kota Surabaya, ujar Paidi Pawiro Rejo, Direktur LPKS, Kamis (1/11). Menurut Paidi, kinerja PDAM Surabaya dalam memproduksi air minum atau untuk kebutuhan hidup sehari-hari belum optimal. Alasannya, PDAM belum mengacu pada ketentuan SK Menkes No 907 tahun 2002 yang berbicara tentang kualitas air minum yang patut dikonsumsi masyarakat. Serta UU Konsumen Pasal 4-14 yang mengatur kewajiban pelaku usaha terhadap masyarakat dan masyarakat sebagai konsumen. Laporan yang masuk, meski sudah dimasak, air minum masih terasa kandungan chlorine-nya, kata Paidi. Selain itu, meski air dari pipa PDAM sudah ditandon, tetap saja airnya keruh dan berasa kaporit. Oleh sebab itu, PDAM Surabaya harus memberi ganti rugi pada masyarakat sebagai pihak yang dirugikan. Paidi juga mengatakan semestinya kualitas air minum bisa dipantau dan diuji dari pipa air para pelanggan. Bukan saat proses produksi di PDAM saja. Kalau melihat pipa air kan bisa dilihat apakah ada pipa bocor yang menyebabkan terkontaminasinya air minum, tegas Paidi. Air PDAM yang keruh ini juga memengaruhi kesehatan warga. Menurut dr Agus Hariyanto SpA(K), air minum yang sehat itu sebaiknya memenuhi tiga syarat, yaitu fisik, biologis dan kimia. Fisik, tampak jernih. Biologis, tidak ada kuman. Kalau kimia, sudah tentu bebas dari air limbah yang banyak mengandung logam berat terutama timbal, merkuri dan cadmium, terang Agus. Selain itu, bakteri e-coli yang menyebabkan diare biasanya banyak terkandung dalam air yang keruh. Jika berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan malnutrisi pada anak-anak. Sedangkan dampak panjangnya adalah terjadinya encelophaty. Air keruh ini membuat khawatir masyarakat. Lege, 30, merasa perutnya mulas dan agak diare ketika buang air besar. Kami memang mengonsumsi air PDAM untuk memasak atau minum. Tapi itu kan sudah direbus hingga mendidih, terang Diana, 29, istri Lege. Kualitas air PDAM Surabaya yang buruk ini memang sudah berlangsung beberapa hari belakangan. Warnanya yang keruh dan terdapat endapan kuning, tidak layak minum. Bahkan, jika diperhatikan secara detail, ada gelembung berwarna kuning dan berminyak di atas permukaan air. Saya melihat sendiri bahwa air yang diolah oleh PDAM berminyak dan endapan padatnya tinggi, tutur Yunus Fransiscus MSc ST selaku Direktur Pusat Studi Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Yunus tidak memungkiri bahwa kualitas ini dipengaruhi dari kualitas baku air PDAM Surabaya yang jelek. Volume air Kali Surabaya sebagai bahan baku air PDAM Surabaya memang turun debitnya di musim kemarau ini. Buangan limbah domestik dan industri membuat kondisi lebih parah. Karena tidak ada air sebagai bahan pengencer, maka air limbah di Kali Surabaya menjadi pekat. ida/kl1 Post Date : 02 November 2007 |