Kualitas Air PDAM Cepu Buruk

Sumber:Koran Sindo - 11 Agustus 2008
Kategori:Air Minum

BLORA (SINDO) – Pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora mengeluhkan kualitas air PDAM.

Menurut mereka,air yang keluar dari kran berwarna kecoklatan seperti air teh. Karena kualitas air jelek, pelanggan tidak bisa menggunakan air PDAM untuk konsumsi, baik air minum atau keperluan memasak. ”Kejadian ini sudah sejak satu bulan terakhir.

Warga mengakui khawatir untuk menggunakan air yang keruh itu,” ujar Jatmiko, salah seorang pelanggan PDAM yang ada di Kecamatan Cepu,kemarin. Dia menerangkan, karena khawatir, warga terpaksa membeli air eceran yang dijual penjual keliling untuk konsumsi rumah tangga.

Warga meminta PDAM transparan dalam pengelolaan air, termasuk proses penjernihan. Meski sama-sama menggunakan air Sungai Bengawan Solo untuk bahan baku air, kualitas air PDAM Padangan Jawa Timur lebih bagus dibanding Blora.

”Air yang keluar juga keruh,baik saat musim hujan maupun kemarau.Kalau kondisinya terus seperti ini artinya ada yang tidak benar dalam pengelolaan air baku,” kata Jatmiko. Direktur Utama PDAM Blora Eko Budi Risetiawan saat dikonfirmasi secara terpisah mengakui buruknya kualitas air PDAM di Cepu.

Meski begitu, kata dia, kondisi tersebut tidak berlangsung setiap hari.Eko menilai buruknya kualitas air yang masuk ke rumah pelanggan memang tidak terlepas dari air baku yang didapat dari Sungai Bengawan Solo. ”Tidak setiap hari karena kondisi air sering berubahubah. Kadang keruh pekat seperti saat ini, namun kadang normal kembali. Kondisi air bakunya memang seperti ini,”sanggahnya.

Terkait hasil olahan air PDAM di Kecamatan Cepu yang kurang maksimal, Eko mempersilakan pelanggan untuk konfirmasi langsung ke PT Jasa Tirta yang mengelola air Bengawan Solo tersebut. Agar buruknya kualitas air ini tidak terulang lagi, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora turut berpartisipasi langsung dalam penyediaan air baku untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.”

Aturannya kan memang seperti itu. Ini demi kebaikan bersama,”harapnya. Anggota Komisi D DPRD Blora Joko Supratno menilai, selama ini PDAM terkesan mencari ”kambing hitam” dan lempar tanggung soal buruknya kualitas,baik pelayan maupun air yang masuk ke rumah pelanggan.

Menurutnya, dibanding alasan kesulitan air baku atau minta bantuan pemkab, PDAM perlu segera memperbaiki kinerja dan manajemennya.Kendala teknis di lapangan dapat diatasi sedikit demi sedikit jika kinerja PDAM nyata, sistematis, dan memang bertujuan untuk melayani masyarakat.

”Masak, dari dulu sampai sekarang kondisinya tidak berubah. Penilaian ini tidak hanya dari saya pribadi,namun malahbanyakdariwargayangmengeluh ke saya,”ujar anggota Dewan dua periode ini. (muhammad oliez)



Post Date : 11 Agustus 2008