CIREBON (SINDO) – Kualitas air bersih PDAM yang bersumber dari air baku di Water Treatment Plant (WTP) Kumpulkuista,Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, dipertanyakan pelanggan.
Para pelanggan mengeluhkan buruknya kualitas air yang berasal dari air permukaan Sungai Kumpulkuista tersebut.Selain kotor karena bercampur lumpur, aliran air ke pelanggan juga sering macet meski suplai debit airnya ter-golong cukup.”Karena kualitas air jelek, kami tidak pernah menggunakannya untuk minum atau masak,” kata Ilyas, warga Pegagan Kidul Kecamatan Kapetakan,kemarin.
Karena air yang bercampur lumpur, setiap hari ia harus menguras bak mandi.Buruknya kualitas air ini pun menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit kulit.Jika digunakan untuk keperluan mandi, Ilyas mengaku anggota keluarganya menderita penyakit gatal-gatal. Ilyas meminta air PDAM diuji di laboratorium untuk memastikan kesehatan air. ”Kami berharap PDAM memberikan perlindungan kepada konsumen,” harap dia.
Buruknya kualitas air PDAM yang bersumber dari WTP Kumpulkuista juga dikeluhkan Samsudin, warga Kapetakan. Untuk keperluan minum dan memasak, ia terpaksa membeli air isi ulang. ”Air PDAM lumayan buat mandi dan mencuci. Tapi, kami menyayangkan mahalnya tarif yang ditetapkan PDAM,padahal air sering macet,”keluh Samsudin. Ia mengaku sebenarnya sudah cukup sering mengadukan permasalahan ini ke pihak PDAM.
Jawaban yang disampaikan pihak PDAM,dikatakan Samsudin, selalu karena alasan mesin rusak. Padahal ia sudah membayar tarif mahal. Samsudin mengaku harus membayar Rp70 ribu sampai Rp90 ribu per bulan. Sementara itu, Direktur PDAM Kabupaten Cirebon, Nasija saat coba dihubungi belum bisa memberikan konfirmasi. (ibnu saechu)
Post Date : 22 November 2010
|
