Kualitas Air 5 Sungai Dipantau

Sumber:Pikiran Rakyat - 04 November 2010
Kategori:Sanitasi

CIMAHI, (PR).- Pemerintah Kota Cimahi akan melakukan uji pemantauan kualitas air di lima sungai yang melintas di kota Cimahi. Kelima sungai tersebut yakni Sungai Cisangkan, Cimahi, Cibaligo, Cibabat, dan Cibeureum. Kontribusi limbah industri dan domestik dalam air sungai menjadi hal yang diantisipasi pemerintah.

Kepala Seksi Pencegahan Pencemaran Lingkungan (P2L) pada Kantor lingkungan Hidup Diah Ajuni mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan untuk uji pemantauan kualitas air kelima sungai tersebut.

"Dalam waktu dekat, uji pemantauan kualitas air sungai ini sudah bisa dilaksanakan," katanya saat ditemui di Kantor Pemkot Cimahi, Rabu (3/11).

Diah mengatakan, uji pemantauan kualitas air sungai merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dua kali dalam setahun. Kali ini adalah periode yang kedua. Lewat pengujian secara rutin, kualitas air dapat terpantau terus.

"Terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan kawasan perumahan dan industri," ujarnya.

Setelah mengetahui kondisi air sungai tersebut, ujar Diah, nantinya tidak hanya menjadi kajian bagi Kota Cimahi, tetapi akan menjadi pembahasan di provinsi dan nasional. Sebab, terkait masalah sungai, pengelolaannya melibatkan lebih dari satu atau dua wilayah.

Selain itu, kata Diah, pengujian secara rutin tersebut akan dijadikan sebagai bahan dasar bagaimana pengelolaan air sungai ke depan.

Menurut Diah, hasil pengujian kualitas air sungai pada periode pertama, masih ada beberapa parameter yang berada di bawah baku mutu. Salah satu faktor yang memengaruhi, adalah limbah domestik dan limbah industri.

Khusus limbah industri, ujar Diah, terutama banyak terdapat di Cimahi bagian selatan. Upaya yang dilakukan, memberikan teguran langsung terhadap perusahaan yang memang melakukan pelanggaran.

"Master plan"

Untuk limbah domestik, kata Diah, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Kendati demikian, hal itu cukup sulit. Limbah domestik pada dasarnya kembali kepada perilaku masyarakat," tuturnya.

Berdasarkan Data Pemkot Cimahi, saat ini sekitar 70 persen warga Cimahi belum memiliki septic tank di rumahnya. Beberapa waktu lalu, Sekda Kota Cimahi Encep Saepullah mengatakan, berdasarkan kondisi tersebut, Pemkot Cimahi sedang mempersiapkan master plan perencanaan instalasi pengolahan air limbah (Ipal) domestik.

Encep menuturkan, proses pembuatan master plan tersebut memakan waktu sekitar sepuluh bulan. Prosesnya dimulai pada Oktober 2010 hingga Juli 2011. Master plan yang akan dibuat tersebut, kata Encep, akan memudahkan dalam perencanaan pembangunan terkait pengolahan air limbah domestik.

"Saat ini baru 30 persen perumahan yang memiliki septic tank. Sementara itu, 70 persen lainnya masih membuang ke perairan umum seperti sungai. Kalau yang punya kemampuan dan perumahannya sudah tertata, itu memang akan lebih mudah. Tetapi, kalau yang belum tertata, ini kan yang sulit," ujar Encep. (A-177)



Post Date : 04 November 2010