|
SUMENEP-Krisis air di kepulauan, khususnya di Pulau Gili Raja Kecamatan Gili Genting kian parah. Bahkan, sebagian warga mulai memanfaatkan air laut sebagai kebutuhan masak dan minum sehari-harinya. Hal ini terjadi di hampir di semua desa di Pulau Gili Raja. Karena sebagian warga sudah tak mampu lagi untuk mendatangkan air dari kecamatan di daratan. Selain karena ombak yang cukup besar, juga terkendala biaya. Salah seorang warga Desa Lombeng Akhmad Sunagi menjelaskan, kondisi krisis air hampir terjadi di semua desa di daerahnya. Yaitu di Desa Ben Maleng, Lombeng, Benbaru, dan Jate. "Sejak air berkurang, semua warga mempergunakan air laut untuk kebutuhan sehari-hari. Baik untuk diminum, masak, dan mencuci," ujarnya. Pilihan tersebut, tuturnya karena persediaan air di sejumlah sumber mata air (sumur atau sungai) sudah kering. Sunagi tambahkan, dalam memanfaatkan air laut warga menggunakan cara penyulingan. Karena jika langsung diminum, air laut rasanya kurang enak, bau, dan asin. Selain itu, air laut mudah berubah. Sehingga, kebanyakan warga tidak menyimpan air penyulingan tersebut hingga satu hari lamanya. "Setiap membutuhkan, kami lakukan penyulingan kembali," imbuhnya. Kepada koran ini, dia mendesak pemkab bisa memikirkan kondisi yang dialami warganya. Dia berharap, ada suplai air bersih untuk kebutuhan hidup warga. Sehingga, keresahan yang dialami penduduk tidak semakin meluas. Dikonfirmasi terpisah Kepala PDAM Sumenep Zainal Alim menegaskan, kondisi krisis air menjadi perhatiannya. Karena jika masyarakat kekurangan air, maka warga rentan terkena penyakit. Sehingga, katanya, pihak PDAM sejak dua bulan yang lalu sudah memprogramkan untuk mensuplai air bersih. Namun, untuk daerah kepulauan, khususnya Kecamatan Gili Genting, belum dikirim. Dalihnya, sampai hari ini belum ada yang mengajukan permohonan air bersih. Sehingga, pihak PDAM tidak bisa mensuplai air ke daerah sana. "Sebelum mensuplai kami kan harus mempunyai data dulu. Sehingga, pensuplaian memenuhi kebutuhan yang diharapkan warga. Jika ada yang mengajukan, pasti akan kita kirim," ujarnya. Sejauh ini, tuturnya hanya ada satu kecamatan yang mengajukan permohonan air bersih. Yaitu, Kecamatan Dasuk. Sedangkan untuk daerah yang sering terekspos di media belum ada surat pengajuan. (tur/zr) Post Date : 07 Agustus 2008 |