KRISIS AIR UPT CEMPAKA

Sumber:Banjarmasin Post - 29 Juni 2007
Kategori:Air Minum
BANJARBARU, BPOST - Walikota Banjarbaru Rudy Resnawan mengaku bingung mencarikan solusi agar kawasan Gunung Kupang Kecamatan Cempaka bisa menikmati air bersih sebagaimana daerah lain di Banjarbaru.

Seperti di beritakan, krisis air dialami ratusan warga eks UPT Cempaka tersebut. "Kalau di Gunung Kupang terutama terus terang saya juga agak pusing dan kesulitan mencarikan solusi agar tak krisis air. Karena airnya ini memang tidak ada di sana, percuma kalau dibor," ucap Walikota di hadapan warga Cempaka, kemarin.

Namun, Rudy berjanji kepada warga Sungai Tiung, memberikan sumur bor. Janji tersebut, menurutnya berdasarkan fakta kalau kondisi air di kawasan masih bisa dikembangkan.

Tidak seperti kawasan Gunung Kupang dan sebagian Kelurahan Cempaka. Minimalnya sumber daya air di dalam tanah, membuatnya sedang berpikir keras mencarikan jalan keluar, agar warga bisa keluar dari kesulitan air bersih selama tujuh tahun.

Sementara, untuk meminta bantuan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Intan Banjar kemungkinannya sangat kecil, karena jaringan pipa PDAM sulit memenuhi kebutuhan di sana. Ini mengingat suplai air dari produksi air bersih di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru masih tidak lancar.

Jika memaksakan membangun sumur bor, diperkirakan akan sia-sia. Apalagi investasi untuk satu sumur bor tidaklah sedikit. Diperlukan dana antara Rp 300 juta sampai Rp 350 juta. Penelusuran BPost, di kawasan permukiman UPT Cempaka yang telah mengalami krisis air selama tujuh tahun terakhir ini memang telah dibangun sumur bor.

Namun, warga tetap tak tertolong dengan adanya sumur itu. Kebutuhan air bersih di desa itu di dapatkan sampai ke luar kampung. Krisis air belum berakhir dan masih memerlukan kepedulian masyarakat sekitar. niz



Post Date : 29 Juni 2007