Krisis Air Minum Meluas di 17 Desa

Sumber:Koran Sindo - 01 Agustus 2012
Kategori:Air Minum
BOJONEGORO – Krisis air minum di wilayah Bojonegoro meluas. Selama musim kemarau ini,warga yang tinggal di sembilan kecamatan mengalami kesulitan air minum. 
 
Warga yang mengalami krisis air minum yakni di empat desa, Kecamatan Temayang, dua desa di Tambakrejo, lima desa di Ngasem,satu desa di Kepohbaru, satu desa di Sukosewu, satu desa di Balen,satu desa di Baureno dan warga satu desa di Sugihwaras.Total ada 17 desa yang mengalami krisis air minum dengan total ada 4.286 kepala keluarga (KK). 
 
Menurut Kabid Bimbingan Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Pemkab Bojonegoro Dwi Harningsih,saat ini penyaluran air minum bagi warga yang meminta bantuan terus dilakukan. ”Bantuan air minum dilakukan bergiliran,” ujarnya,kemarin. 
 
Bantuan air minum itu memakai truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter.Hanya saja, truk tangki yang beroperasi tinggal satu unit. Sedangkan, truk tangki lainnya kondisinya rusak.“Truk tangki yang beroperasi itu kewalahan melayani permintaan bantuan air minum,” ujarnya. Apalagi daerah yang mengalami krisis air minum itu kebanyakan berada di daerah pelosok, yakni di wilayah timur dan selatan Bojonegoro. 
 
Daerahnya tandus dan gersang.Selain itu,jalan menuju ke lokasi berupa jalan bebatuan terjal. Menurut Dwi,kekeringan di wilayah Bojonegoro diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Agustus nanti. Sementara itu,dana yang disediakan untuk bantuan air minum hanya sekitar Rp50 juta. ”Saat ini armada truknya kurang dan dananya cekak. Kita usulkan dalam PAK nanti ada tambahan dana untuk mengatasi krisis air minum,”ujarnya. 
 
Pada 2011 lalu, krisis air minum melanda 16 kecamatan di Bojonegoro. Sedikitnya ada 21.400 KK mengalami krisis air minum.Kebanyakan berada di daerah timur dan selatan Bojonegoro. Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Zaenal mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi krisis air minum. Salah satunya membuat tampungan air buatan, memaksimalkan waduk dan embung, serta sumber air yang ada.”Kami akan meminta bantuan pihak PDAM Bojonegoro untuk membantu mengatasi krisis air minum itu,”ujarnya. 
 
Kekeringan juga terjadi di Kabupaten Malang. Untuk mengantisipasi kekurangan air minum, PDAM Kabupaten Malang menyiagakan tiga truk tangki untuk dikirim ke desadesa yang mengalami kekurangan air bersih. Masing-masing truk berkapasitas 5.000 liter. Ada 11 desa di Kabupaten Malang yang sering mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.
 
Desa-desa ini berada di Kecamatan Donomulyo,Gedangan, Bantur, Pagak serta Sumbermanjing Wetan.”Kami siapkan 24 jam di kantor direksi untuk diterjunkan ke desa yang membutuhkan air bersih,” ujar Direktur Umum PDAM Kabupaten Malang Syamsul Hadi. muhammad roqib/ zia ulhaq


Post Date : 01 Agustus 2012