Krisis Air Meluas

Sumber:Jurnal Nasional - 10 September 2012
Kategori:Air Minum
KRISIS air di Kabupaten Tangerang makin meluas. Hal itu disebabkan kritisnya Sungai Cisadane sebagai efek kemarau panjang. Namun, setidaknya 17 kecamatan yang dilanda kekeringan di wilayah itu sudah disuplai air.
 
Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang, Rusdi Mahmud mengatakan, kekeringan yang meluas menyebabkan permintaan atas air makin tinggi, baik dari warga pelanggan PDAM maupun bukan pelanggan PDAM.
 
Pihaknya telah mendapatkan laporan dari puluhan kantor kecamatan soal krisis air tersebut. "Sebanyak 17 kecamatan di Kabupaten Tangerang telah kami suplai. Setiap hari, 200 rit air dibawakan langsung kepada warga secara bergantian. Tidak hanya pelanggan PDAM, warga sekitar pun mendapatkan air," ujar Rusdi kepada Jurnal Nasional, Minggu (9/9).
 
Rusdi menjelaskan, untuk mensuplai air ke 17 kecamatan, pihaknya hanya mengandalkan empat truk tangki air milik PDAM. Truk itu bergerak ke pelosok-pelosok wilayah yang dilanda kekeringan. Namun air belum sampai ke seluruh desa.
 
Dikatakan, kawasan yang dilanda kekeringan parah sudah dipasok air sejak beberapa waktu lalu. Kini, pihaknya berupaya menjangkau wilayah kecamatan hingga perdesaan lainnya. "Kemarau kali ini di luar dugaan kita. Permintaan air untuk warga di setiap kecamatan dan desa yang krisis air coba kami penuhi," kata Rusdi.
 
Sehemat Mungkin
 
Rusdi menjelaskan, belum berakhirnya musim kemarau, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan air. PDAM masih memiliki cadangan air cukup untuk disalurkan kepada warga. "Instalasi Pengelolaan Air (IPA) di Serpong (Kota Tangerang Selatan) dan IPA di Cikokol (Kota Tangerang) tidak ada masalah. Hanya saja, IPA Bojong Renged, Teluknaga di Kabupaten Tangerang yang dalam kondisi tidak aktif, akibat kekeringan," kata Rusdi.
 
Meski begitu, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Achmad Mardju Kodri meminta pelanggan air minum sehemat mungkin menggunakan air. Sebab, saat ini ketersedian air sudah turun sekitar 50 persen akibat terus menyusutnya debit Sungai Cisadane. Kapasitas produksi hanya 300 liter/detik dari 450 liter/detik. Dengan penurunan kapasitas produksi tersebut, automatis berpengaruh terhadap pasokan air bersih ke 27 ribu pelanggan PDAM Tirta Benteng.
 
Langkah yang dilakukan pihaknya saat ini adalah bagaimana mengangkat ke darat sendimentasi di Sungai Cisadane dan saluran intake DPAM Tirta Benteng. Sedimentasi lumpur setinggi satu meter dengan panjang 10 meter di sungai bisa memberikan jalan bagi air untuk masuk ke saluran intake sebagai penampungan untuk diproduksi menjadi air layak konsumsi.
 
Fakta, air Sungai Cisadane yang merupakan sumber bahan baku air bersih terus menyusut hingga level terendah sehingga produksi air bersih tidak maksimal. "Musim kemarau yang berkepanjangan telah mengganggu produksi air bersih,"kata Kodri kepada Jurnal Nasional, kemarin.
 
Kian Menipis
 
Sementara itu, hingga akhir pekan lalu, ketingian air Sungai Cisadane di bendung pintu air 10, Tangerang, kian menipis. Bahkan, perkiraan sampai Jumat (7/9/2012) hulu air sungai yang melintasi tiga wilayah di Tangerang itu kian mendekati kritis. "Setiap hari air di Sungai Cisadane makin menurun. Mendekati kritis," kata Kepala Bendung Pintu Air 10 Sungai Cisadane, Sumarto kepada Jurnal Nasional, Minggu (9/9)
 
Sumarto mengatakan, ketinggian air di pintu air Sungai Cisadane sampai kemarin tercatat 11,00 meter. Jumat (7/9), air menyusut lagi. Artinya, dengan belum turunnya hujan membuat air sungai Cisadane terus menurun sekitar 20 centimeter setiap hari
 
Pada hari-hari normal, ketinggian air di Sungai Cisadane mencapai 12,50 meter. "Dengan kondisi kritis seperti itu, air di Sungai Cisadane di bendung pintu air 10 kami tahan, tidak dibuang. Sebagai cadangan air minum," kata Sumarto.
 
Dikatakan, penurunan deposit air di Sungai Cisadane akibat belum berakhirnya musim kemarau sejak April lalu. Saat ini pihaknya tinggal menunggu hujan yang diperkirakan akan turun dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan. “Jika hujan turun di Bogor, kemungkinan besar air Sungai Cisadane akan kembali meninggi sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyakarat dan PDAM,‘ ujar Sunarto. Sabaruddin


Post Date : 10 September 2012