Krisis Air Meluas ke Bumiayu

Sumber:Suara Merdeka - 31 Juli 2008
Kategori:Air Minum

BUMIAYU- Krisis air bersih yang melanda Kecamatan Paguyangan, Brebes kini melebar ke Kecamatan Bumiayu. Lebih kurang 200 kepala keluarga (KK) yang bertempat tinggal di Dukuh Kaligadung, Desa Penggarutan, Kecamatan Bumiayu dilaporkan mengalami kesulitan air bersih.

Kondisinya yang cukup parah mengingat sumur-sumur warga mengering dalam satu bulan terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengambil air dari mata air Tuk Sidik yang berada sekitar satu kilometer dari pemukiman penduduk.

”Ada sumber air yakni Tuk Sidik. Dalam satu bulan terakhir, tuk sidik ramai dikunjungi warga yang ingin mendapat air bersih,” kata Irin (39) warga setempat.

Ia mengatakan, kesulitan air bersih sudah berlangsung lama. Meski demikian, belum ada perhatian dari pemerintah. ”Untuk mengantisipasi kesulitan air bersih, kami mengusulkan pembangunan sarana air bersih namun tidak ada tanggapan positif,” ujarnya.

Beli Air

Sementara itu, bagi warga yang ekonominya di atas rata-rata memilih membeli air bersih. Satu jerigen air isi 20 liter harganya Rp 2.000. ”Saya ndak kuat jalan ke sumber air, karena itu lebih praktisnya saya beli air saja. Cukup menambah beban memang, namun mau bagaimana lagi,” kata Rianah (49).

Kades Penggarutan Sodik mengatakan pembangunan sarana air bersih dengan mengandalkan sumber air Tuk Sidik merupakan satu-satunya solusi mengatasi persoalan warga yang selalu terjadi saat musim kemarau. ”Jika Tuk Sidik di alirkan pada bak-bak penampungan maka persoalan kesulitan air bersih tidak akan terjadi lagi,” kata Sodik.

Terpisah, Kasi Kesos Kecamatan Bumiayu Eko Purwanto SH mengatakan masih menginventarisasi desa-desa yang mengalami krisis air bersih. Ia meminta agar kepala desa segera melapor jika ada warganya yang kesulitan mendapatkan air bersih. ”Data atau laporan desa ini nantinya akan kami tindaklanjuti ke Pemkab,” kata dia. (H51-52)



Post Date : 31 Juli 2008