|
SUMENEP-Kemarau panjang berakibat warga menderita. Kekeringan dan krisis air di sejumlah daerah semakin parah. Warga mulai panik karena persediaan air benar-benar habis. Kekeringan melanda hampir semua daerah di daratan. Seperti di Desa Kaduara Timur, Kecamatan Pragaan. Warga di desa itu kesulitan mendapatkan air. "Kami kesulitan mencari air di desa. Kami terpaksa ke luar desa. Bahkan, sebagian warga tak jarang membeli air mineral untuk memenuhi kebutuhan akan air," ujar Mistarum, 28, warga Kampung Gunung, Desa Kaduara Timur. Menurut dia, kekurangan air sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Tapi, krisis air tidak separah saat ini. "Bulan lalu air memang susut. Namun sumber air yang ada tidak sampai habis," katanya. Kekeringan cukup meresahkan warga. Sebab, air untuk masak, minum, wudu, dan mandi sulit didapat. Apalagi, kini sedang masuk Ramadan. Dia berharap, kondisi yang dialami warganya mendapat perhatian pemerintah. Misalnya dengan ada droping air bersih ke daerahnya. Hal yang sama disampaikan Lukman, 30, warga di Kecamatan Batu Putih. Menurutnya, kekeringan harus secepatnya menjadi fokus perhatian pemerintah. "Air adalah kebutuhan paling penting bagi masyarakat. Jadi, pemkab harus bergerak cepat menangani krisis air." tegasnya. Pemkab Sumenep sediri sudah berupaya mengatasi krisis air tahun ini melalui program bantuan air bersih. PDAM droping air bersih ke sejumlah daerah yang dilanda krisis air. (tur/zr) Post Date : 15 September 2008 |