Krisis Air Landa Banyak Daerah

Sumber:Media Indonesia - 06 September 2011
Kategori:Air Minum

SAAT memasuki musim kemarau, sejumlah daerah mengalami kekeringan. Debit air di beberapa wilayah di Jawa Tengah mulai menyusut. Daerah seperti Pati, Kudus, dan Grobogan mulai kekurangan air. Sejumlah petani pun memasang pompa air ilegal untuk menyedot saluran irigasi yang bersumber dari Waduk Kedungombo.

Para petani cemas bila area persawahan mereka kekurangan air. mereka khawatir tidak bisa memulai musim tanam.

Dari pantauan Media Indonesia di daerah pantura tersebut kemarin, puluhan mesin pompa air ilegal mulai dipasang petani untuk menyedot air dari saluran irigasi dan sungai yang bersumber dari Waduk Kedungombo.

Akibatnya, ratusan hektare sawah yang selama ini mengandalkan pengairan dari waduk tersebut terganggu. Petani pun terancam tidak dapat memulai musim tanam.

`'Banyaknya pompa air ilegal mengakibatkan berkurangnya pasokan air di sawah-sawah, yang semestinya teraliri dari Kedungombo,'' kata Sasmito, 45, petani dari Undaan, Kudus.

Tindakan itu akhirnya menimbulkan keributan di kalangan petani karena mereka berebut air. Di Kabupaten Banyumas, masyarakat di Dusun Majinglak dan Kalibeber, Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, membuat cekungan di Sungai Tajum yang sebagian mengering.

Air dari cekungan dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Krisis air juga terjadi di Jawa Timur. Di Kabupaten Bojonegoro, krisis air bersih melanda tujuh kecamatan.

Ribuan sumur dan puluhan embung (penampungan air) mengering di daerah tersebut. Sedikitnya 4.997 keluarga dari 17 desa kesulitan air bersih.

Hal yang sama dialami warga Desa Karangjati, Kabupaten Pasuruan. Untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengantre berjam-jam di tandon air yang dibangun tiap rukun warga.

Bencana kekeringan juga melanda sedikitnya 199 desa yang tersebar di tujuh kabupaten di NTT. Persediaan air bersih terus menipis, dan para petani dihantui gagal tanam. (Tim/N-3)



Post Date : 06 September 2011