|
JAKARTA - Musim kemarau mulai te rasa dampaknya terhadap pasokan air minum dalam kemasan. Sejak sepekan terakhir, masyarakat kesulitan mendapat air minum, khususnya ukuran galon atau 19 liter, dari berbagai merek. Para agen penjual air minum tak mendapat pasokan normal dari distributor. Seorang agen air minum kemasan ukuran galon di Tangerang, Banten, Muhammad Yudhi Saputra (26 tahun) mengatakan, kekurangan pasokan dari distributor sudah berlangsung sejak Lebaran. Lima tahun menjadi agen, Putra baru pertama kali mengalami kejadian seperti ini. "Beberapa pelanggan ada yang setiap menghubungi tidak saya angkat karena tidak ada barangnya," kata Putra, Ahad (23/9). Salah satu merek yang habis pasokannya adalah Aqua. Meski langka, Putra tetap mematok harga normal yang tak berubah sejak dua tahun lalu, yakni Rp 13 ribu per ga lon. Seorang warga Ciledug, Tangerang, Syafrizal menyatakan, air minum kemasan galon sangat langka. "Ca ri ke semua toko, kosong semua," kata dia. Syafrizal akhirnya membeli air minum kemasan gelas dalam beberapa dus. Ade, warga Cipondoh, Tangerang, beralih ke air minum isi ulang karena air kemasan langka. Di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, air minum kemasan galon nyaris hilang di pasaran. Seorang agen di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Cibitung, Wan da Yamani (50) mengatakan, pekan lalu masih mendapat pasokan air 44 galon per hari meski sebenarnya dia menginginkan diberi 100 galon. "Tetapi, sekarang lebih parah. Pasokan tidak menentu, kadang diberi kadang tidak," ujarnya. Kelangkaan air minum kemasan di Jakarta Timur terjadi akibat distribusi agen penyalur yang belum merata. Seorang pemilik toko, Istantina, menga takan, agen penyalur mendapat ma salah distribusi ke setiap toko dan agen. Sejak Lebaran usai, dia hanya mendapat kiriman sepekan dua kali, padahal pasokan harus saban hari. Direktur Komunikasi Perusahaan Danone Aqua Troy Pantouw menegaskan, kelangkaan air minum ke masan dengan merek Aqua akibat per soalan distribusi. Pembatasan trans portasi jaan raya untuk truk bersumbu di atas dua, termasuk truk pembawa Aqua, selama Lebaran hingga sesudahnya menyebabkan ini ter ja di. "Akhirnya berdampak pa da persedia an produk Aqua di pa sar," kata dia, ke ma rin. Namun, katanya, kelangka an air kemas an galon ki ni sudah teratasi. Melalui Asosiasi Pro dusen Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin), Troy menga ta kan, pihaknya sudah meminta dis pen sasi kepada pemerintah untuk tidak melakukan larangan serupa saat Lebaran. Sebab, air mi num ini meru- pakan kebutuhan pokok masyarakat, terutama di perkotaan. Troy membantah kelangkaan terjadi akibat surutnya debit air. Ia juga memastikan kelangkaan ini bukan akibat penimbunan untuk menaikkan har ga. "Spekulasi dan isu tersebut tidak benar dan tidak pernah dija lankan oleh perusahaan kami," ujarnya. Kementerian Perhubungan (Kemen hub) membantah persoalan kelangkaan air minum kemasan terjadi akibat aturan yang mereka keluarkan selama Lebaran, khususnya terkait truk bersumbu di atas dua. tidak masuk akal," ujar Juru Bicara Kemenhub Bambang S Ervan, kemarin. Truk peng angkut air minum kemasan biasa nya bersumbu dua sehingga trans- portasi berjalan normal. Aturan tersebut sudah bertahun-tahun diterapkan dan melalui proses sosialisasi. Sefti Oktarianisa Post Date : 24 September 2012 |