GUNUNGKIDUL(SI) – Krisis air yang melanda Kota Wonosari masih terus berlanjut.Janji Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani yang akan menyelesaikan persoalan dalam satu pekan lalu ternyata masih belum bisa dipenuhi.
Sebagai imbasnya, ribuan kepala keluarga yang berada di jantung Kota Wonosari mulai mengeluhkan tersendatnya aliran ini. Endro, warga Kepek, misalnya. Dia punya hajat menikahkan saudaranya. Tersendatnya air PDAM ini membuatnya terpaksa harus membeli air dari truk tangki swasta. ”Kami bingung. Katanya cuma satu minggu.Tetapi koksampai satu bulan,” ujarnya kepada Seputar Indonesia (SI) kemarin. Endro menuturkan, selain Kepek, wilayah Jeruksari dan Pandansari juga kondisinya sama. Sejak sebulan lalu air PDAM tidak bisa mengalir dengan lancar di wilayah ini.
Kacaunya pelayanan PDAM memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Kota Wonosari, berdampak pada pemanggilan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tjipto Mulyono oleh DPRD Gunungkidul.Komisi C kemarin meminta penjelasan Tjipto Mulyono mengenai kekurangan air bersih di Kota Wonosari. Di hadapan seluruh anggota Komisi C,Tjipto mengatakan saat ini terjadi pendangkalan sumber yang dieksploitasi oleh PDAM. Tidak tanggung-tanggung, pengurangan debet air dari awalnya sebesar 50 liter per detik, kini hanya menjadi 17–20 liter per detik. ”Kami kini sedang mengatasi agar suplai lancar,”ucapnya. Untuk langkah ini, PDAM telah melakukan pengeboran di dua titik di wilayah Wonosari.
Pertama di Tawarsari dan kedua pengeboran yang kini sedang berlangsung di dekat kantor PLN, tidak jauh dari sumber lama di Hargobinangun. ”Untuk memperlancar, kami siapkan sumur lama di Tawarsari. Hanya terkadang terganggu karena digunakan untuk pertanian oleh masyarakat,” ungkapnya. Selain itu, jika cuaca memungkinkan, PDAM akan memberikan tambahan suplai air dari Seropan. Saat ini kondisi airnya tidak jernih sehingga masih ditutup. ”Kami juga mulai suplai dari sumur bor di Siyono,”kata Tjipto. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pihak PDAM menyediakan truk tangki air secara cuma-cuma.Meski demikian,pihaknya meminta warga bersabar karena PDAM hanya memiliki satu kendaraan.
”Jadi memang warga harus antre. Mudah-mudahan pekerjaan bisa selesai dalam satu bulan ke depan,”ucapnya. Dari data PDAM,jumlah warga yang menggunakan air PDAM adalah 6.700 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, 2.000 KK suplai airnya tersendat. Ketua Komisi C Sugito meminta PDAM segera memberikan pelayanan normal kepada konsumen.
“Yang jelas hasil PDAM yang tidak merugi adalah Wonosari. Jadi, jangan sampai mengecewakan masyarakat pelanggan, penyelesaian jangka pendek harus segera dilakukan” tandasnya. (suharjono)
Post Date : 07 Juli 2010
|