Krisis Air di Kepulauan Parah

Sumber:Jawa Pos - 23 November 2009
Kategori:Air Minum

SUMENEP - Sejumlah wilayah di Madura telah diguyur hujan. Namun, persoalan kekeringan dan krisis air bersih masih terjadi. Terutama, di daerah kepulauan di Sumenep. Seperti di Kangean, Sapeken, dan pulau lainnya.

M. Husin, anggota DPRD Sumenep asal Pulau Kangean, mengatakan, krisis air bersih di kepulauan sebenarnya bukan hal baru. Bisa disebut sebagai persoalan rutin tahunan di musim kemarau.

"Termasuk saat ini. Meski di sebagian wilayah sudah hujan, namun di kepulauan krisis air masih terjadi," katanya di gedung dewan akhir pekan lalu.

Menurut dia, krisis air tidak hanya berakibat sulitnya warga untuk kebutuhan konsumsi. Lebih dari itu, berakibat pembangunan bidang pertanian di kepulauan terpuruk. Sebab, jaringan irigasi untuk pertanian tidak berfungsi maksimal. Itu akibat program pemerintah yang kurang berdaya guna.

"Memang sudah banyak program. Namun, output yang bisa menyelesaikan masalah tidak ada. Artinya, ada kecenderungan program itu hanya berorientasi proyek," tudingnya.

Untuk itulah, mantan aktifis PMII Malang ini akan menindaklanjutinya masalah ini ke eksekutif. Sehingga, diharapkan ditemukan solusi konkret atas persoalan krisis air di kepulauan yang berlangsung tiap tahun.

Husin mengakui, persoalan krisis air sering kalah makna dengan tataniaga BBM (bahan bakar minyak). Sehingga, terkesan BBM - lah yang menjadi persoalan penting. "Padahal, persoalan krisis air justru yang lebih penting," tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pengairan Sumenep M. Djakfar mengatakan, pihaknya tidak tinggal diam dalam melihat fakta di kepulauan. Dia mengakui kebutuhan air memang termasuk kebutuhan mendasar warg kepulauan. Karena itu, pihaknya sudah berupaya menyelesaikan berbagai program. Misalnya, program penelitian potensi air di kepulauan, utamanya di Pulau Kangean.

"Hanya, memang kami akui, di Kangean misalnya, sumber air memang minim. Ini tantangan yang harus dipahami," papar Djakfar.

Untuk mendapatkan gambaran pemetaan potensi air di kepulauan, dinas pengairan bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang. "Tetapi, ya itu tadi. Persoalan krisis air itu sudah fakta. Ini yang sedang disusun untuk penyelesaiannya," katanya.

Menurut Djakfar, bukan tidak mungkin krisis air di kepulauan akan teratasi dengan program bagus. Dan, pada gilirannya kepulauan akan survive di bidang pertanian.

"Kalau sumber air nanti bisa ditemukan dan jaringan irigasi ditambah, bukan tidak mungkin kepulauan akan lebih bagus dari daratan," dalihnyap. (zid/mat)



Post Date : 23 November 2009