Krisis Air di Cilacap Makin Parah

Sumber:Suara Pembaruan - 02 November 2006
Kategori:Air Minum
[CILACAP] Kemarau panjang yang diduga baru akan berakhir pada akhir November mendatang, mengakibatkan kekeringan dan krisis air di Cilacap semakin meluas. Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, setiap hari menerima laporan dan pengajuan permintaan air dari desa-desa yang semakin krisis air bersih.

Terakhir adalah enam Desa di tiga kecamatan yakni Desa Jenang dan Boja Kecamatan Majenang, Desa Cipari an Mulyadadi Kecamatan Cipari serta Desa Sidaurip dan Mertasari Kecamatan Kawunganten

Sampai saat ini sudah 35 desa dalam 12 kecamatan yang mengalami krisis air. Dari 12 kecamatan itu, Kecamatan Kawunganten paling parah dengan sembilan desa yang krisis air. Masing-masing Desa Kawunganten Lor, Kubangkangkung, Ujungmanik, Grugu, Bringkeng, Bojong, Babakan, Sidaurip serta Mentasan.

Kecamatan kedua yang cukup parah adalah Batarsari yang tiga desanya krisis air, yaitu Cikerang, Bulaksari, dan Binangun . Desa-desa lain yang krisis air adalah Desa Keorng (Cilacap Utara), Gandrungmangu, Sidaurip, Cinangsi, dan Cisumur (Gandrungmangu), Purwadadi (Nusawungu), Karangbenda (Adipala), Panikel (Kampunglaut), Bulupayung, Purwodadi, Rawaapu, Cimruti, Sidamukti (Patimuan), Kaliwungu, Bumireja dan Tambakreja (Kedungreja), Karangpucung dan Gunungtelu (Karangpucung), Jenang, Boja dan Pahonjean (Majenang), Cipari, Mulyadadi (Cipari).

Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cilacap, Budi Gagak Handoko ketika dihubungi Pembaruan, Kamis (2/11) pagi mengatakan, saat ini pihak Pemerintah Kabupaten Cilacap dan PDAM baru bisa mengoperasikan tujuh unit mobil tangki air. PDAM harus bekerja ekstra keras sejak pagi hingga petang untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari masyarakat. Selama krisis air ini, pihak PDAM telah mengirim sedikitnya 1.600 tangki air ke desa-desa yang semakin krisis air tersebut. [WMO/W-8]



Post Date : 02 November 2006