Krisis Air di Blora Makin Tinggi

Sumber:Suara Merdeka - 16 November 2005
Kategori:Air Minum
BLORA - Usaha pelestarian lingkungan hidup bukan hal yang mudah, bahkan penuh tantangan. Ini terkait dengan isu lingkungan hidup, yaitu tingginya potensi konflik, faktor ketidakpastian, munculnya dampak negatif yang tidak seketika, dan pemahaman masyarakat yang masih rendah.

Hal itu dikemukakan Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan Kementerian Lingkungan Hidup (LH) Bambang Widyantoro saat penanaman 1.500 bibit tanaman penghijauan di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora, kemarin. Kegiatan ini merupakan kerja sama Serikat Pekerja dan Kependidikan Seluruh Indonesia-SPSI Jateng dan Kementerian LH. Hadir dalam kesempatan itu Bupati Blora Basuki Widodo dan Ketua PD SPKSI-SPSI Jateng Agus Pramono.

Tetapi kecenderungan beberapa tahun terakhir, kata Bambang lebih lanjut, dampak negatif/kerugian akibat kerusakan lingkungan makin dekat dari waktu perusakan. Perusakan hutan, misalnya, telah menimbulkan kerugian yang amat besar bagi kehidupan umat manusia, yaitu muncul berbagai bencana besar seperti banjir dan tanah longsor.

Hal senada dikemukakan Bupati Basuki Widodo. Dia menyebutkan, belakangan ini krisis air di daerahnya makin tinggi tiap musim kemarau. Ini dipicu oleh perusakan hutan, eksploitasi sumber daya alam di daerah tangkapan air, dan alih fungsi lahan yang kurang terkendali.

Karena itu, pihaknya bertekad untuk mengatasinya dengan berbagai program, misalnya pembangunan embung, kantung-kantung air, dan konservasi lahan. "Sekalipun sering terkendala sikap masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan akibat impitan ekonomi."

Baik Bambang maupun Basuki mendukung langkah SPKSI-SPSI yang bergerak aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Penanaman 1.500 bibit penghijauan di Blora ini merupakan tindak lanjut dari lokakarya di Pati bulan April lalu. Bibit yang ditanaman terdiri atas 1.000 bibit mahoni dan 500 bibit tanaman lain. "Kami berharap dalam jangka 15 tahun tanaman ini selain mampu melestarikan lingkungan, juga memberikan hasil/ produksi bagi Pemkab Blora," ujar Agus Pramono.(C2-60t)

Post Date : 16 November 2005