SEKITAR 3.000 keluarga di Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, dilanda krisis air bersih. Warga harus membeli air dari mobil tangki milik PDAM atau pedagang keliling.
"Setiap jeriken harganya Rp500-Rp1.000," kata Faridon, warga. Warga yang tidak mampu terpaksa minum air payau dari sumur galian. Sebagian lainnya harus menadah air dari pipa induk PDAM yang bocor di pinggiran jalan Kota Sigli-Pasi Rawa.
Camat Kota Sigli, Arifin, mengatakan krisis air bersih sudah lama terjadi di wilayahnya. "Sampai saat ini belum ada solusinya. Kita juga sudah menyampaikan keluhan warga ke PDAM."
Pasokan air bersih ke rumah warga di Kupang, Nusa Tenggara Timur, juga terkendala akibat menurunnya debit sumber air. Penurunan debit di sumber air Tilong di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, misalnya, membuat PDAM kesulitan mendapatkan air baku.
Pasokan air ke rumah warga terus menurun. Bahkan, dua hari terakhir, tidak ada pasokan.
Akibatnya, warga harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. "Saya beli air dari mobil tangki seharga Rp50.000, sebanyak 4.000 liter," kata Leksi, warga.
Di Karawang, Jawa Barat, petani masih mencemaskan cuaca yang tidak bersahabat. Kemarau telah menyebabkan mereka tidak bisa menanam. Saat memasuki musim peng hujan, mereka ketakutan dilanda banjir. (MR/PO/FS/N-3)
Post Date : 26 Oktober 2009
|