|
SUMBER, (PR).-Menjelang Lebaran, krisis air bersih di Kab. Cirebon ternyata semakin parah, menyusul musim kemarau yang berkepanjangan. Krisis air bersih itu kini melanda sedikitnya 50 desa, khususnya yang berada di wilayah pesisir pantura. Data yang diperoleh "PR" dari Bagian Perekonomian Pemkab Cirebon, Rabu (3/10) mengungkapkan hal tersebut. Disebutkan, kecamatan yang mengalami krisis air bersih di pesisir pantura meliputi Arjawinangun, Suranenggala, Kapetakan, dan Gunung Jati. Untuk wilayah tengah, di antaranya Kec. Karangsembung, Beber, Sedong, Karangwareng, Susukan Lebak, dan sekitarnya. Hanya saja, krisis air bersih di wilayah tengah tidak separah di pantura. "Kalau wilayah tengah masih ada sumber-sumber air yang bisa dimanfaatkan," tutur Kabag Perekonomian, H.M. Sofyan, S.H, M.H.. Di pantura, warga sudah hampir tiga bulan tidak mendapatkan air bersih secara memadai. Bahkan, memasuki Oktober, tingkat kesulitan semakin dirasakan sehingga status "darurat air" terpaksa diberlakukan. "Kita terus memasok ke sejumlah desa yang krisis. Sudah ratusan kali, air bersih dipasok untuk melayani warga," tutur Sofyan. Kini sedikitnya ada 50 desa dilanda krisis air bersih. Memasuki bulan Oktober, krisis semakin parah karena sumber-sumber air tidak ada. In-take Kapetakan hampir dua bulan lumpuh. Untuk melayani warga, PDAM mengerahkan unit-unit tangki kepada para pelanggan. Selain itu, krisis diperparah dengan lumpuhnya saluran irigasi menyusul pengeringan Bendung Rentang, di Jatitujuh, Kab. Majalengka. Praktis, setelah Bendung Rentang dikeringkan, tidak ada lagi air mengalir ke saluran irigasi Cirebon. "Untuk MCK praktis sangat terbatas. Sekarang fokus bantuan air hanya untuk kebutuhan air minum," tutur Sofyan. Bantuan air Semakin parahnya krisis air bersih, memaksa pemkab memberlakukan situasi tanggap darurat. Untuk itu, Bupati Cirebon H. Dedi Supardi mengeluarkan dana guna membantu operasional pengiriman air bersih. "Pak Bupati mengalokasikan dana stimulan Rp 220 juta untuk operasional bantuan air bersih selama tiga bulan sampai akhir Oktober, harapannya November sudah mulai hujan," tutur Sofyan. Selain itu, pemkab mempersiapkan unit tangki dari daerah lain bila dibutuhkan tambahan armada. Selain itu, Bupati Dedi telah berkoordinasi dengan Pemkab Kuningan untuk meminjam sejumlah unit tangki milik PDAM Kuningan. "Bila dibutuhkan tambahan tangki, Pak Bupati sudah pinjam tangki dari PDAM Kuningan," ujar Sofyan. Menyusul krisis air bersih yang semakin parah, sejumlah ormas dan parpol turut memberi kepedulian. Salah satunya, DPC Partai Demokrat (PD) yang sudah dua hari mengirim bantuan air bersih ke sejumlah kecamatan, seperti Arjawinangun, Kapetakan, dan Suranenggala. "Kami tergerak membantu masyarakat yang lagi kesulitan. Air bersih sangat penting apalagi saat bulan Puasa dan menjelang Lebaran. Tangki kami selalu diserbu ratusan warga yang ingin dapat air bersih," tutur Ketua PD Kab. Cirebon, H. Agus Effendi, S.H, M.H. (A-93) Post Date : 04 Oktober 2007 |