Krisis Air Bersih Meluas

Sumber:Koran Sindo - 14 Juli 2008
Kategori:Air Minum

BLORA(SINDO) – Wilayah krisis air bersih di Blora bertambah.Data per pekan kedua Juli ini menunjukkan jumlah wilayah krisis air bersih mencapai 138 desa/ kelurahan padahal sebulan sebelumnya hanya 94.

Dengan data terbaru ini, dari 16 kecamatan yang ada di Blora, hanya tinggal desa/kelurahan di Kecamatan Sambong saja yang belum tercantum sebagai wilayah krisis air bersih.”Kecamatan Kradenan yang sebelumnya tidak masuk daftar, sekarang juga sudah. Prediksi kami jumlahnya akan terus bertambah karena musim kemaraunya sepertinya berkepanjangan,”ujarKepala bagian Sosial Setda Blora, Eddy Pujianto,kemarin.

Dia menyebutkan,wilayah yang paling banyak mengalami krisis air bersih berada di Kecamatan Ngawen dengan 23 desa/kelurahan.Lalu disusul Kecamatan Kunduran dan Tunjungan masing-masing 14 desa/kelurahan. Sedang kecamatan lainnya berkisar antara 5-12 desa/kelurahan.

Menurut dia, penyebab krisis air bersih ini karena rata-rata sumur yang ada di 15 kecamatan tersebut merupakan sumur tadah hujan. Jadi, ketika hujan sudah tidak turun lagi seperti sekarang ini secara otomatis air dalam sumur juga berkurang drastis dan tidak lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari.

”Khusus Ngawen saja yang kita petakan hanya 23 desa/kelurahan tapi kemarin malah ada 29 desa yang mengajukan proposal bantuan pengedropan air bersih. Ini yang kita khawatirkan jumlahnya tambah di luar perkiraan,” imbuhnya. Dia menambahkan, seiring meluasnya wilayah krisis air ini pihaknya tak yakin dana senilai Rp200 juta yang dianggarkan tahun ini cukup untuk melayani kebutuhan air bersih di seluruh wilayah Blora.

Oleh karena itu,Bagian Sosial berusaha menggandeng pihak-pihak lain terutama Bakorlin I Pati untuk bantuan pengedropan air bersih. ”Bakorlin sudah menyanggupi tapi dropingair sebanyak 336 tanki baru dilakukan pekan pertama dan ketiga bulan Agustus,”paparnya. Khusus untuk pengedropan yang didanai Pemkab Blora, pihaknya sudah menyiapkan armada yakni berupa lima truk tangki dengan kapasitas muat empat tangki masing- masing 5.000 liter dan satu tangki 4.000 liter.

Targetnya, sebanyak 1.500 tangki air bersih yang akan disalurkan kepada masyarakat. Secara terpisah, Zubaidi, 22,warga Kecamatan Banjarejo berharap ke depan pemkab tidak lagi menangani persoalan krisis air bersih dengan cara droping air saja, namun juga memperbanyak pembuatan sumur-sumur serapan. (muhammad oliez)



Post Date : 14 Juli 2008