Krisis Air Bersih Meluas

Sumber:Koran Sindo - 13 September 2011
Kategori:Air Minum

BOJONEGORO– Krisis air bersih di Kabupaten Bojonegoro semakin meluas. Sedikitnya 4.986 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau ini. Warga yang kesulitan air bersih menyebar. Krisis air bersih Kecamatan Bubulan terjadi di tiga desa,Kecamatan Kedungadem terjadi di enam desa.

Lalu Kecamatan Sugihwaras krisis air bersih terjadi di empat desa. Krisis air di Kecamatan Ngasem paling luas karena menimpa tujuh desa. Krisi air Kecamatan Temayang hanya satu desa sama seperti di Kecamatan Kepohbaru, Kecamatan Sukosewu, Kecamatan Kasiman dan Kecamatan Tambakrejo. Sedang di Kecamatan Purwosari terjadi krisis air di dua desa. (selengkapnya lihat tabel) “Warga yang mengalami krisis air bersih terus bertambah,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial,Dinas Tenaga Kerja,Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Bojonegoro, Dwi Harningsih, kemarin.

Menurutnya, warga yang mengalami krisis air bersih di delapan kecamatan, kecuali Purwosari dan Tambakrejo sudah diberi bantuan air bersih memakai tiga truk tangki yang keliling setiap pagi dan sore hari. Satu truk tangki itu kapasitasnya 5.000 liter air bersih. Bantuan air bersih yang diberikan pada warga itu dibeli dari pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro. Untuk setiap 5.000 liter air bersih dibeli seharga Rp15.000.Namun,untuk penyaluran bagi warga diberikan secara gratis.“Tetapi, penyaluran air bersih itu dilakukan secara bergilir dan harus ada permintaan dari pihak kecamatan,” tutur Dwi Harningsih.

Dwi mengatakan,penyaluran bantuan air bersih itu akan terus dilakukan selama ada warga yang meminta. Untuk anggaran penyaluran air bersih itu memakai dana tidak terduga dalam APBD Kabupaten Bojonegoro tahun 2011. Kepala Badan Penang-gulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Kasiyanto, mengeluhkan terbatasnya jumlah truk tangki untuk penyaluran air bersih itu.“Truk tangki yang ada sangat terbatas, padahal yang membutuhkan bantuan air minum ribuan,”ujarnya.

Pemkab Bojonegoro hanya punya satu truk tangki. Sedangkan, dua truk tangki lainnya itu pinjam dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro dan Dinas Sosial Pemprov Jatim di Bojonegoro. Menurut Kasmuji,45,warga Desa Kuniran,Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, sulitnya mendapatkan air bersih mulai dirasakan sejak dua pekan terakhir. Selain untuk minum atau kebutuhan seharihari, air bersih juga diperlukan untuk minum hewan ternak. “Saya khawatir sapi dan kambing akan mati lantaran kekurangan air minum,”ujarnya.

Sebagian warga berusaha membuat pompa air minum dengan kedalaman sekitar tujuh sampai sepuluh meter.Namun, air yang didapatkan juga tidak lancar.Sementara,sumur pompa milik warga yang masih mengalir menjadi rebutan warga sekitar.Warga rela mengantre untuk mendapatkan air bersih bagi kebutuhan mereka seharihari. muhammad roqib



Post Date : 13 September 2011