Krisis Air Bersih Landa Sukabumi

Sumber:Pikiran Rakyat - 20 September 2007
Kategori:Air Minum
SUKABUMI, (PR).-Krisis air bersih melanda Sukabumi. Akibatnya, beberapa warga ada yang memanfaatkan air sungai untuk disaring dengan cara tradisional dan dijadikan air bersih. Sementara, debit air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Sukabumi turun drastis, akibatnya pasokan air bersih ke seluruh konsumen di wilayah Kota maupun Kabupaten Sukabumi digilir.

PDAM juga memasok air bersih melalui kendaraan tangki ke daerah-daerah rawan air, serta menyuntik pipa dengan tangki guna memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga. Dirut PDAM Kota Sukabumi H. Sulaeman Muchtar mengakui, merosotnya debit air akibat musim kemarau yang terjadi di luar dugaan. Saat ini potensi air yang terserap oleh PDAM Kota Sukabumi hanya tinggal 38% atau 240 liter/detik. Sedangkan kebutuhan air untuk memenuhi konsumen di wilayah Kota maupun Kabupaten Sukabumi sekitar 750 liter/detik.

"Karena kondisinya seperti ini, kami tidak bisa melayani pelanggan secara penuh dan memenuhi kebutuhan air bersih bagi pelanggan, terpaksa kami gunakan pola bergilir," ujar Sulaeman Muchtar.

Namun, pola ini pun dinilai masyarakat kurang efektif. Masalahnya, bagi pelanggan yang mendapat giliran malam hari hingga pagi, sebagian besar tidak bisa memanfaatkan waktu tersebut karena harus beristirahat, tidur. Para pelanggan merasa sangat berat jika selama musim kemarau tiba, atau selama persediaan air PDAM tidak mencukupi, pelanggan harus begadang untuk menampung air. Jika tidak memanfaatkannya terpaksa pelanggan yang kebagian aliran air pada malam hingga pagi hari, harus gigit jari.

Kondisi seperti ini sangat difahami oleh Sulaeman Muchtar, namun PDAM Kota Sukabumi meminta pengertian para pelanggan sehubungan persediaan yang sangat terbatas. Tapi PDAM, lanjut Sulaeman Muchtar, sebenarnya sudah memberikan solusi kepada masyarakat. Yaitu, bagi masyarakat yang tidak kebagian air, cukup menghubungi bagian pelanggan PDAM dan meminta dikirim air melalui kendaraan tanki.

"Kalau masyarakat minta dikirim, kami kirim dengan tangki. Walau pun jumlah air yang dikirim tidak sesuai dengan kebutuhan, tapi minimal persediaan air rumah tangga mencukupi," kata Sulaeman.

Selain dengan kendaraan tanki, pasokan air bersih juga dilaksanakan secara disuntik. Ini metoda baru PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Metoda suntik ini dilakukan dengan cara memasukan air ke pipa tersier PDAM pada titik tertentu. Dengan cara ini, air akan mengalir ke rumah-rumah meski waktunya sangat terbatas, sesuai volume air yang disuntikan ke pipa. Selanjutnya Sulaeman menjelaskan, persediaan air yang turun drastis ini terjadi di mata air Batu Karut Sukaraja, kemudian air yang berasal dari Sungai Cinumpang Kadudampit, dan sumber mata air Cigadog. (A-82)



Post Date : 20 September 2007