|
TEGAL (SINDO) Krisis air bersih di Kota Tegal, semakin meluas. Setelah sebelumnya sekitar 500 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tegal di Perumahan Pondok Martoloyo kesulitan memperoleh air bersih, kini ratusan pelanggan di Kel Pesurungan Lor, Kec Tegal Barat, dan Perumahan Arum Indah Kel Randugunting, Kec Tegal Selatan, mengalami hal serupa. Warga mengaku dalam tiga hari terakhir aliran PDAM mati total. Di Kel Pesurungan Lor tercatat sedikitnya 200 pelanggan PDAM.Staf kelurahan setempat, Munipah, kepada sejumlah wartawan kemarin mengatakan, sebagian besar pelanggan PDAM berada di RW I dan sebagian lagi sisanya ada di RW 2. Namun,menurut dia, tersendatnya aliran air PDAM tidak hanya dialami warga Pesurungan Lor saja. Di Perumahan Arum Indah warga juga kesulitan air karena aliran PDAM mati, tambahnya. Wasilah,50,warga RT 2 RW 1 Kel Pesurungan Lor mengatakan, hampir sebulan ini aliran air PDAM tersendat. Air yang biasanya mengalir lancar mulai tersendat dan baru mengalir setelah malam hari. Bahkan, kata dia, sejak dua hari terakhir aliran PDAM mati total sehingga ia terpaksa memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Biar tidak kekurangan, air PDAM saya tampung. Kadang juga memakai air sumur tetapi itu hanya untuk mandi atau mencuci saja karena kalau kelamaan air sumur berubah warna menjadi hitam,ujarnya. Di lokasi terpisah,Ketua RT 5 RW 10 Perumahan Arum Indah, Abu Asrofi, 45, mengatakan di lingkungannya kesulitan air telah terjadi sekitar sebulan terakhir dan tersebar merata di perumahan setempat. Tetapi yang paling parah di Arum Indah V dan Arum Indah Blok B. Di sana air tidak mengalir sama sekali. Kalau di gang lainnya Alhamdulilah mengalir tetapi hanya di malam hari.Akibatnya warga harus meronda sampai jam 01.00 WIB biar kebagian air, jelasnya. Abu merinci, di Arum Indah V terdapat sekitar 500 kepala keluarga (KK) sedangkan di Arum Indah Blok B dihuni sebanyak 90 KK. Warga pelanggan PDAM yang kesulian air menurutnya terpaksa membeli air ledeng pada penjual keliling. Harga ecerannya Rp1000/ jeriken kapasitas 20 liter. Direktur PDAM Kota Tegal Hendry Purwanto saat dikonfirmasi mengatakan, persoalan tersendatnya aliran air PDAM bukan tanggung jawab PDAM Kota Tegal melainkan PDAB (perusahaan daerah air bersih, red) Slawi. Itu urusan PDAB Slawi, bukan PDAM Tegal, tukasnya. (untung subejo) Post Date : 05 Juni 2007 |