Krisis Air Bersih di NTT Terus Berlanjut

Sumber:Media Indonesia - 20 Oktober 2007
Kategori:Air Minum
KUPANG (Media): Krisis air bersih akibat kekeringan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus berlanjut hingga pekan ini. Akibatnya, warga harus mengambil air ke kampung tetangga yang sumur air minumnya belum mengering.

Pantauan Media Indonesia di Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, kemarin sekitar pukul 10.00 Wita, mencatat warga Kampung Baru di desa tersebut berbondong-bondong pergi ke kampung tetangga, Foenonok dan Oebatu, untuk mengambil air bersih.

Sejumlah warga mengaku mengalami krisis air sejak Agustus 2007. "Ada 14 sumur air minum di Kampung Baru telah mengering. Dua sumur di antaranya mengering sejak dua bulan terakhir," tutur Nelci Tana, 25, warga Kampung Baru di Desa Sumlili.

Ibu dua anak itu tiap pagi dan petang harus berjalan kaki selama satu jam untuk mengambil air. Kadang ia membutuhkan waktu satu setengah jam perjalanan pulang pergi jika membawa anaknya untuk mandi di sumber air.

Sementara itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang belum berhasil mengatasi krisis air bersih yang melanda Kota Kupang sejak Agustus 2007. Krisis air terjadi karena debit air di 22 sumber air minum menurun akibat kemarau hingga 75%.

Kepala Bagian Humas dan Pelanggan PDAM Kupang Jusuf Nope mengatakan PDAM tidak dapat berbuat banyak terkait dengan penurunan debit air tersebut. "Kami hanya bisa menurunkan frekuensi pasokan air ke rumah tangga," katanya.

Masalah serupa juga dialami PDAM Kabupaten Magelang dan Temanggung yang mengalami penurunan rata-rata 40% karena kemarau panjang. Akibatnya, sebanyak 22 ribu pelanggan di Kota Magelang dan 24.500 di Kabupaten Temanggung kesulitan air bersih lantaran air PAM macet.

Direktur Utama PDAM Kota Magelang Surjadi kepada wartawan, Kamis (18/10), mengatakan debit air dari tujuh sumber mata air mengalami penurunan antara 20%- 40%.

Untuk itu, Surjadi meminta masyarakat Kota Magelang menghemat pemakaian air PAM. "Padahal saat Lebaran banyak keluarga yang mudik sehingga membutuhkan lebih banyak air. Jika tidak berhemat, pelanggan di Magelang terancam kesulitan air," katanya. (PO/TS/S-4).



Post Date : 20 Oktober 2007