Krisis Air Bersih Ancam Masyarakat Kota Bekasi

Sumber:Pikiran Rakyat - 03 Desember 2008
Kategori:Air Minum

BEKASI, (PR).- Krisis air bersih saat ini mengancam masyarakat Kota Bekasi. Pasalnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat hanya dapat melayani pelanggan hingga 140.000 sambungan.

Hal itu terjadi karena kapasitas produksi air bersih PDAM saat ini hanya mencapai 1.975 liter per detik atau 1 liter per detik untuk 75 konsumen. Sedangkan, permintaan sambungan baru PDAM mencapai 1.000 sambungan baru per bulan.

Demikian diungkapkan Humas PDAM Bekasi Komarudin Rahmat, Selasa (2/12). Dikatakan Komarudin, saat ini PDAM hanya dapat memenuhi kebutuhan air minum sebesar 20% dari total jumlah penduduk Bekasi. Itu pun dengan tingkat kebocoran 38%.

Kebocoran itu, kata Komarudin dapat disebabkan bocornya saluran pipa teknis maupun konsumen ilegal. Sementara itu, idealnya, PDAM harus bisa memenuhi kebutuhan hingga 80% jumlah penduduk pada tahun 2015 mendatang. "Ini yang agak sulit kita wujudkan," katanya.

Menurut Komarudin, setidaknya, diperlukan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk pembangunan instalasi dengan kapasitas produksi sebesar 3.000 liter per detik. Namun demikian, hingga kini masih belum ada investor yang tertarik untuk membangun instalasi itu. Karena tarif air di Bekasi yang dinilai masih rendah oleh para investor.

Selain itu, menurut Komarudin, Bekasi mengalami krisis bahan baku air yang digunakan oleh PDAM jika ingin mengembangkan air bersih. Selama ini, PDAM menggunakan air dari Kali Bekasi atau Tarum Barat.

Sebab, air dari sungai lain tidak layak untuk dikonsumsi, yakni Kali Cakung, Sungai Siluman yang mengalir dari Bantar Gebang ke Tambun, dan Sungai Rawalumbu. Padahal, saat ini, air Kali Bekasi sudah tidak dimungkinkan lagi dikonsumsi karena sudah tercemar.

Data yang ada menyebutkan air Kali Bekasi tercampur dengan berbagai jenis limbah, seperti kotoran manusia, sampah, limbah industri, dan bakteri. Uji laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dilakukan pada Desember 2007 di 18 titik sungai yang diambil sampelnya, menunjukkan tingkat pencemaran yang mengkhawatirkan. (A-155)



Post Date : 03 Desember 2008