Krisis Air Bersih Ancam Makassar

Sumber:Koran Sindo - 07 September 2012
Kategori:Air Minum
MAKASSAR– Krisis air bersih mengancam warga Kota Makassar menyusul masuknya puncak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober mendatang. 
 
Sejumlah sungai yang menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dipastikan mengalami penurunan debit. Selama ini, air baku PDAM bersumber dari Sungai Jeneberang di Kabupaten Gowa dan Sungai Lekopaccing di Kabupaten Maros.Nyaris setiap tahun,dua sungai ini mengalami penurunan debit yang cukup drastis sehingga mengganggu suplai air bersih bagi 156.000 pelanggan. 
 
Kepala Seksi Humas PDAM Makassar Muh Idris Tahir mengungkapkan, untuk mengantisipasi kekurangan suplai air bersih di beberapa titik permukiman warga, pihaknya menyiapkan delapan unit mobil tangki air bersih. Kendaraan dengan berbagai ukuran ini akan menyuplai air bersih kepada pelanggan PDAM yang tidak terlayani akibat penurunan suplai air baku. 
 
“Hingga Agustus, penurunan debit air belum begitu signifikan dibanding tahun sebelumnya. Tapi kemarau panjang ini pasti akan berpengaruh kepada pelanggan karena suplai air bersih pasti berkurang”. “Jadi kami siapkan mobil tangki yang akan mobile ke permukiman warga,” jelasnya kepada SINDO,kemarin. 
 
Menurutnya, sejauh ini, suplai debit air baku baik dari Sungai Jeneberang maupun Lekopaccing mengalami penurunan sekitar 5.000 kubik.Kendati demikian,dia menjamin jika suplai air untuk wilayah utara dan timur Kota Makassar tetap terjamin. Sekadar diketahui, PDAM memanfaatkan air baku dari Sungai Jeneberang sebanyak 1.000 liter per detik. 
 
Air tersebut diolah di Instalasi Penjernihan Air (IPA) Batang Kaluku dan disalurkan untuk pelanggan di wilayah selatan dan barat Kota Makassar. Sementara, untuk Sungai Lekopaccing,dialirkan dengan saluran terbuka ke IPA II Panaikang Makassar.Instalasi kemudian menyuplai air bersih ke 65.000 pelanggan PDAM di wilayah utara dan timur Makassar. 
 
Jika debit air sungai menurun, pelanggan di Kecamatan Tamalanrea, Biringkanaya,Tallo, Ujungtanah, Bontoala, dan Wajo terancam kekurangan pasokan air bersih. “Kalau kita berhitung debit air baku di musim kemarau nilainya cukup memadai. Tetapi kami belum bisa menyebutkan hitungan persentase air yang dihabiskan di musim kemarau tahun ini. Yang pasti akan terjadi penurunan apalagi jika kemarau panjang,”jelasnya. 
 
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Makassar menyatakan mendukung langkah PDAM Makassar melakukan antisipasi dini kekurangan air bersih.“Saya yakin PDAM bisa mengatasi krisis air bersih karena ini sudah menjadi rutinitasi tahunan selama kemarau,”katanya. 
 
Dari data yang dihimpun SINDO, tahun lalu air yang ada belum mampu melayani masyarakat secara keseluruhan. Pelanggan yang memperoleh air bersih hanya sekitar 70% dari total 156.000 pelanggan. Krisis air bersih ini terjadi pada pelanggan yang berada di daerah pinggiran kota seperti Kecamatan Tamalanrea, dan Biringkanaya. andi amriani


Post Date : 07 September 2012