|
TANGERANG] Ketinggian air di Sungai Cisadane yang membelah Kota dan Kabupaten Tangerang menyusut sangat drastis. Penurunan yang sngat tajam terjadi sejak akhir pekan lalu. Bila kondisi normal air Cisadane berada pada posisi 12.45, pemantauan pada Senin (11/9) siang menurun tajam berada pada angka 10.9 meter. Menurut Kepala Pengendali Sumber Daya Air (PSDA) Cidurian, Cisadane Djoko Suryanto, Senin (11/9), ketinggian permukaan air Cisadane ini sangat mengkhawatirkan yang dapat dilihat pada debit air di bendungan Pintu Air Sepuluh. "Dampak yang besar bukan hanya kepada petani tetapi juga persediaan air bersih PDAM Kota dan Kabupaten Tangerang. Tapi ini memang kondisi alam," sambungnya. Menurut Djoko, para petani yang bercocok tanam di Kecamatan Sepatan dan Teluknaga yang akan kekurangan pasokan airnya. Diperkirakan, bila hujan tidak turun dalam waktu seminggu ke depan maka kondisi debit air Sungai Cisadane akan terus menyusut. Padahal prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), hujan baru datang pada bulan Oktober. Penurunan ketinggian air Cisadane ini juga sangat mengganggu pasokan air bagi PDAM Tirta Benteng, perusahaan yang menyuplai air bersih bagi 15 ribu pelanggan. "Kondisi Cisadane kembali mengkhawatirkan setelah beberapa hari airnya sudah naik. Sejak dua hari lalu kembali menyusut," ujar Kasi Humas PDAM Tirta Benteng, Indra Setiawan, kemarin. Dia juga menjelaskan bahwa saat ini ketinggian air pada mesin penyedot air (Intake) milik perusahaan daerah Pemkot Tangerang itu berada di angka 50 sentimeter. "Ini keadaan yang mengkhawatirkan. Pasokan air kepada warga bisa terganggu," ungkapnya. Penyusutan Cisadane selain karena tidak adanya hujan juga diperparah dengan tebalnya pendangkalan sungai. "Mestinya, Pemprov Banten melakukan normalisasi Cisadane dengan mengeruk lumpur di situ yang sudah sangat tinggi," katanya. Tuntutan itu, kata Indra, karena selama ini PDAM Tirta Benteng selalu membayar pajak air kepada pemerintah provinsi yang jumlahnya jutaan tiap bulannya. Dalam APBD Banten, proyek reklamasi Cisadane yang dijadwalkan dilakukan tahun 2007 tidak dianggarkan karena dianggap pengerukan lumpur yang memenuhi dasar Sungai Cisadane adalah tugas dari pemerintah pusat. [132] Post Date : 12 September 2006 |