Kreasi Kantong Plastik Bekas di Tangan Evi

Sumber:Pikiran Rakyat - 02 Desember 2009
Kategori:Sampah Luar Jakarta

LIMBAH plastik adalah bahan yang sulit diuraikan mikroorganisme jika hanya ditimbun di dalam tanah. Butuh waktu hingga ratusan tahun lamanya untuk membuat plastik dapat terurai.

Butuh banyak cara untuk dapat mereduksi limbah plastik dari atas permukaan bumi. Salah satunya, yaitu dengan memanfaatkannya menjadi barang lain yang berharga dan bermanfaat. Hanya perlu sedikit sentuhan kreasi yang unik agar limbah plastik itu dapat menjadi lebih bernilai secara ekonomi.

Upaya itu dilakukan Evi Yuviartini (46), warga RT 3 RW 13, Kel. Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi. Ia mencoba membuat kerajinan tangan berbahan dasar kantong plastik bekas. Berawal dari hobinya merajut, Evi mencoba untuk merajut kantong plastik bekas menjadi barang-barang yang ekonomis dan bernilai jual.

"Awalnya cuma coba-coba. Soalnya, bahan kantong plastik itu kan seratnya mirip dengan benang rafia. Makanya, saya coba merajut kantong plastik, dan ternyata memang bisa," kata ibu empat anak tersebut.

Evi mulai mencoba kreasinya itu sekitar empat bulan lalu. Saat itu, yang pertama dibuatnya adalah tempat handphone berukuran kecil. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit dan sebuah kantong plastik bekas berukuran sedang, Evi sudah bisa menyelesaikannya. Bahan-bahan yang dibutuhkannya pun hanya kantong plastik bekas dan alat untuk merajut.

Melihat hasilnya cukup menarik, Evi pun mencoba membuat berbagai jenis barang lainnya dari kantong plastik bekas tersebut. Saat ini, tidak hanya tempat handphone yang dibuatnya, tetapi juga topi, dompet, tas, tempat alat tulis, tempat tisu toilet, tempat sepatu, serta barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya.

Corak unik

Membuat kerajinan dari kantong plastik bekas, menurut Evi, perlu juga memperhatikan jenis-jenis plastiknya karena ketebalan setiap plastik biasanya berbeda. Hal itu dapat memengaruhi proses pembuatan kerajinannya.

"Sebenarnya, bisa menggunakan plastik jenis apa saja. Yang terpenting, memiliki corak yang unik. Biasanya, saya memakai kantong plastik berwarna putih bekas belanja di supermarket," ujarnya. Setelah itu, plastik juga harus melalui proses pencucian dan pengeringan. Setelah bersih dan kering, plastik digunting memanjang dengan lebar 2 cm. Setelah itu, tinggal merajutnya sesuai dengan keinginan.

Menurut Evi, logo supermarket yang terdapat di kantong plastik tersebut bisa menjadi corak yang unik. Untuk waktu yang diperlukan, Evi mengatakan, tergantung dari seberapa besar dan sulit barang yang dibuat. "Untuk membuatnya tidak memerlukan pola. Tetapi ada hitungan yang menentukan kerapatan dan lebar sesuai barang yang akan dibuat," katanya.

Kreasi dan kerja keras

Untuk memulai suatu kreasi tidaklah sulit. Penting untuk diingat adalah kemauan dan kerja keras untuk menekuni suatu usaha karena tak ada hal yang tak mungkin. Hal itulah yang menjadi pegangan Evi. Tidak heran, hasil kreasi Evi mendapat lirikan dari ibu-ibu PKK di sekitar rumahnya. Sebulan sekali, dalam pertemuan anggota PKK, Evi didaulat untuk mengajarkan bagaimana ia membuat kreasi dari kantong plastik bekas tersebut.

Kendala yang dihadapi Evi saat ini adalah masih kurangnya limbah kantong plastik yang diperolehnya. Ia terkadang harus menunda membuat suatu barang karena kekurangan kantong plastik. Untuk itu, ibu-ibu PKK di sekitar rumah Evi berinisiatif untuk mengajak seluruh ibu rumah tangga yang ada di wilayah tersebut agar turut mengumpulkan kantong plastik yang tidak terpakai di rumahnya.

"Sekarang produknya belum dipasarkan, masih sekadar hobi. Tapi, kalau ada kesempatan kita akan pasarkan," katanya. (Fitri Rumantris/"PR")



Post Date : 02 Desember 2009