TEGAL - Kota Tegal terancam menjadi lautan sampah pada tahun depan. Hal ini disebabkan Tempat Pembuangan Akhir di Muarareja, Kecamatan Tegal Barat, yang selama ini menampung sampah kota, nyaris penuh sampah. Sedangkan upaya mencari lahan penggantinya belum mendapatkan hasil. "Tahun 2010 nanti tempat itu tak mampu menampung sampah lagi," kata Pramudiono Arianto, Kepala Bidang Pertamanan dan Pengelolaan Sampah Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota Tegal, kemarin.
Menurut Arianto, hal itu diketahui berdasarkan hasil kajian teknis yang dilakukan oleh instansinya yang menunjukkan bahwa 75 persen lahan pembuangan sampah akhir seluas 8,5 hektare telah dipenuhi sampah. Sehingga pada akhir tahun ini lahan itu diperkirakan tak lagi mampu menampung sampah.
Selain itu, penampungan sampah di tempat tersebut hanya menggunakan sistem open-dumping atau ditimbun pada tanah lapang. "Kami khawatir hal itu akan menimbulkan penyakit dan merugikan warga sekitar," tutur Arianto.
Kota Tegal setiap hari mengeluarkan sampah hingga 700 meter kubik. Arianto mengaku sebenarnya Pemerintah Kota Tegal telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,9 miliar untuk mengupayakan pengadaan lahan baru. Namun hingga kini hal itu belum terealisasi karena terhambat oleh masalah pembebasan lahan.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Tegal Gito Mursriyono menyatakan, pemerintah belum bisa mengoperasikan dua mesin pengolah kompos untuk mengurangi timbunan sampah di tempat pembuangan akhir. Hal itu disebabkan minimnya sumber energi listrik untuk menggerakkan mesin tersebut. "Kami masih mengajukan anggaran untuk membangun jaringan listrik," ujarnya. EDI FAISOL
Post Date : 01 Juni 2009
|