Kota Tegal Siaga Banjir

Sumber:Kompas - 07 Februari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Tegal, Kompas - Masyarakat Kota Tegal saat ini dalam kondisi siaga banjir. Itu terkait dengan meningkatnya debit air Sungai Ketiwon yang membatasi wilayah tersebut dengan Kabupaten Tegal. Panjang Sungai Ketiwon yang melintas di Kota Tegal mencapai enam kilometer, dengan lebar sungai 30 meter.

Bahkan akhir pekan lalu, air Sungai Ketiwon sempat meluap dan menggenangi bantaran sungai yang ada di wilayah Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Apabila hujan terus terjadi, dikhawatirkan sungai akan meluap dan menggenangi permukiman warga. Terlebih, saat ini sebagian tanggul sungai mulai terkikis.

Data dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang dan Linmas) Kota Tegal, Selasa (6/2), terdapat lima titik rawan banjir di sepanjang Sungai Ketiwon. Kelima tempat tersebut terdapat di Kelurahan Panggung dan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, dengan jumlah keluarga mencapai 9.071.

Kepala Kantor Kesbang dan Linmas Kota Tegal, Sumito mengatakan, saat ini Pemkot Tegal telah menetapkan status siaga banjir bagi masyarakat yang berada di sekitar Sungai Ketiwon karena debit air sungai mengalami peningkatan.

Menurutnya, peningkatan debit air Sungai Ketiwon tidak semata- mata dipengaruhi hujan yang terjadi di Kota Tegal, tetapi lebih disebabkan adanya kiriman air dari wilayah atas yang mengalir melalui Bendung Pesayangan di Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.

Akhir pekan lalu, ketinggian air di sana mencapai 3,3 meter dan berada di atas batas normal. Apabila hujan terus terjadi, ketinggian air di Bendung Pesayangan akan naik. Hal itu akan menyebabkan naiknya ketinggian air di Sungai Ketiwon yang berisiko menimbulkan banjir di Kota Tegal.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto saat meninjau lokasi tanggul yang jebol di Kali Beringin, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, meminta masyarakat tetap waspada jika terjadi hujan dan mengontrol daerah-daerah rawan, sehingga meski sedang hujan masyarakat siap bekerja.

Mardiyanto juga mengungkapkan, ia sudah menyiapkan dana tanggap darurat jika ada bencana yang prosesnya tidak berbelit-belit. Selain itu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan menyediakan dapur umum, beras, dan perahu karet. Perahu karet ini ada di beberapa Bakorwil, seperti di Pati, Solo, Purwokerto, dan yang terbesar masih berada di Kesbang dan Linmas Provinsi. (AB1/WIE)



Post Date : 07 Februari 2007