TANGERANG - Pipa berdiameter 600 inci milik Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Tangerang Tirta Kerta Raharja pecah di Jalan Kisamaun, Tangerang, Senin malam lalu. Peristiwa ini menyebabkan distribusi air bersih terganggu, terutama buat pelayanan perawatan medis rumah sakit pemerintah di daerah itu.
"Sekitar 60 ribu pelanggan yang ada di Kota Tangerang hari ini terganggu," ujar juru bicara PDAM Tirta Kerta Raharja, Anda Suhanda, kepada Tempo kemarin. Daerah yang distribusi airnya terganggu antara lain Kecamatan Cikokol, Cipondoh, Ciledug, Priuk, Pinang, Cibodas, Karawaci, Benda, Batu Ceper, dan Neglasari.
Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja Maryoso mengatakan karet penyambung pipa yang rusak menjadi penyebab pecahnya pipa saluran utama ini. Selain itu, kondisi pipa yang sudah tua amat rawan pecah. Maryoso berjanji akan segera menuntaskan masalah itu. "Saat ini dilakukan perbaikan," katanya.
Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, puluhan pekerja terlihat memperbaiki kerusakan saluran yang berada di depan PDAM Tirta Kerta Raharja. Meski berada di pinggir jalan protokol Kota Tangerang, perbaikan ini tidak mengakibatkan kemacetan lalu lintas. "Kami upayakan perbaikan akan selesai petang ini," ia menambahkan.
Terhentinya suplai air bersih ini telah menyebabkan pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang terganggu. Menurut sumber Tempo di RSUD Tangerang, sejak Senin malam lalu, rumah sakit itu kehabisan air bersih. Kondisi itu mengganggu perawatan medis. "Sejumlah rencana operasi dibatalkan," kata salah satu pegawai RSUD Tangerang melalui pesan pendek.
Wakil Direktur Pelayanan Penunjang RSUD Tangerang Desi Riana Dinardianti mengaku belum mengetahui masalah itu. "Dari pagi hingga siang ini saya meeting. Biar informasi ini saya cek dulu, ya," katanya kepada Tempo kemarin.
Gangguan distribusi air juga dialami sejumlah dinas pemerintahan yang ada di wilayah Kota Tangerang. Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, yang berada di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, terusik oleh tidak adanya air bersih sejak kemarin pagi. "Ini cukup mengganggu," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hani Haryanto saat dihubungi. "Biarpun kegiatan tidak tergantung air," ujarnya.
PDAM Tirta Kerta Raharja memiliki 90 ribu pelanggan. Sebanyak 60 ribu pelanggan berada di Kota Tangerang dan 30 ribu pelanggan berada di Kabupaten Tangerang.
Sebagian besar pipanya berusia lebih dari 20 tahun. Padahal masa ekonomis pipa hanya 10 tahun dan harus diganti. "Sekitar 60 persen dipasang sejak 1982, sampai sekarang belum diganti," ujar Kepala Bagian Informasi PDAM Tirta Kerta Rudi Santosa.
Kepala Bagian Perencanaan Teknik PDAM Tirta Kerta Ardiyah mengatakan manajemen sebenarnya sudah berencana mengganti pipa air yang sudah tua, tapi terkendala oleh birokrasi perizinan di Pemerintah Kota Tangerang. "Dari izin yang kami ajukan tidak ada yang ditindaklanjuti," katanya.
Ia mengatakan PDAM Tirta Kerta punya program peremajaan pipa-pipa yang sudah berusia lebih dari 10 tahun secara bertahap. Program itu sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu. "Target utama kami adalah pipa yang tertanam di wilayah Kota Tangerang," katanya. Namun, mereka belum pernah mendapatkan izin.
Juru bicara Pemerintah Kota Tangerang, Annehar Azhar, mengatakan belum mengetahui masalah itu. "Nanti saya cari tahu dulu," katanya. Annehar akan mempertanyakan hal itu kepada bagian perizinan, apakah izin sudah benar diajukan. "Dan, kalau sudah masuk, apa alasannya tidak dikeluarkan izin."
Berdasarkan data dari PDAM Tirta Kerta, dari 1.509.555 meter panjang pipa yang dipasang di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang, sepanjang 31.005 meter pipa dipasang sejak 1982. "Semua berada di wilayah Kota Tangerang," kata Ardiyah. JONIANSYAH
Post Date : 07 Oktober 2009
|