|
SUKABUMI -- Kota Sukabumi dilanda penyakit diare. Dalam tiga bulan terakhir, jumlah penderita penyakit ini mencapai 2.984 pasien. Diperkirakan, jumlah itu akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan bila penanganan perbaikan lingkungan dan sanitasi pemukiman penduduk tidak dilakukan. ''Jumlah penderita diare sejak tiga bulan terakhir semakin meningkat,'' ujar Kasubdin Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, dr Rita Fitrianingsih, kepada wartawan, Rabu (3/5). Dari data Dinkes Kota Sukabumi, tercatat jumlah penderita diare dari Januari hingga akhir Maret sebanyak 2.984 orang. Berdasarkan data tersebut, pada Januari, jumlah penderita diare yang terdata sebanyak 1.122 orang. Sedangkan pada Februari, turun menjadi 342 orang. Namun, kata Rita, jumlah itu kembali meningkat pada Maret yang mencapai 1.020 orang. Menurut dia, faktor yang menyebabkan banyaknya penderita diare adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. ''Selain itu, buruknya sanitasi dan lingkungan tempat tinggal masyarakat, menjadi faktor utama banyaknya penderita diare,'' katanya menegaskan. Mengenai jumlah pendrita diare yang meninggal, Rita menyebutkan, dua orang. Itu terjadi pada periode Februari hingga Maret. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, kata dia, tidak ada penderita diare yang meninggal. Menurut Rita, jumlah penderita diare pada 2005 mencapai 14 ribu orang. Peningkatan jumlah penderita diare ini, katanya, harus diwaspadai oleh semua pihak. ''Penderita diare akan semakin meningkat jika tidak dilakukan upaya perbaikan sanitasi perumahan penduduk,'' katanya menandaskan. Dikatakan Ny Ella (34 tahun), orang tua salah satu pasien bernama Abdul Latif (3,5)), anaknya sudah 14 hari menderita diare hingga tak bisa berdiri dan makan. Ia membawa anaknya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. ''Karena selain diare, sakit anak saya kerap diiringi muntah-muntah,'' ujarnya saat ditemui di Ruang Tanjung RSUD Samsudin.(rig ) Post Date : 04 Mei 2006 |