Kota Sinjai Diterjang Banjir

Sumber:Koran Sindo - 30 April 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SINJAI (SINDO) – Hujan yang mengguyur Kota Sinjai selama tiga jam dini hari kemarin, mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan di kota itu.

Hujan mulai mengguyur daerah ini sekitar pukul 02.00–05.00 Wita. Pantauan SINDO menyebutkan, di sekitar ruas Jalan Gunung Krakatau dan Gunung Lohe, Lompo Battang, dan Jalan Sam Ratulangi, banjir merendam rumah warga dengan ketinggian air sebatas lutut anak-anak.

Sementara di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Tondong, serta Jalan Basoka Laka, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Sementara di SMA Negeri 2, aktivitas belajar mengajar sempat terganggu disebabkan air yang juga menggenangi halaman sekolah.

Salah seorang guru SMA Negeri 2 Hafifudddin memperkirakan, banjir yang melanda sekolahnya disebabkan sistem drainase yang buruk di sekitar SMA Negeri 2. Sementara itu, Sungai Mangotong yang membatasi Kecamatan Sinjai Utara dan Sinjai Timur juga tampak meluap yang disertai sampah kayu-kayu besar.

Selain itu, sekitar 1 hektare (ha) sawah yang ditanami padi terancam gagal panen. Menurut salah seorang warga Kelurahan Bongki Iskandar, kejadian tersebut cukup mengejutkan.Pasalnya, banjir ini terhitung besar, pascabanjir bandang pada Juni 2006 lalu.

”Setelah kejadian banjir bandang, baru kali ini kami dilanda banjir,” tandas dia. Banjir yang terjadi pagi hingga siang kemarin sempat membuat panik beberapa warga.Selain banjir,di Dusun Bongki,Desa Baru,Keca-matan Sinjai Tengah, juga mengalami longsor.Meski hanya menutup sebagian jalan dan akses jalan antara desa Baru dan Desa Sao Tanre terganggu, namun tidak memakan korban jiwa.

Menurut Kepala Desa Baru Andi Nasrullah meskipun tidak parah, namun pihaknya akan mengevakuasi tujuh KK yang ada di sekitar daerah rawan longsor itu. Sebab, bukit yang ada di sekitarnya sudah retak dengan panjang sekitar 200 meter sejak 2006 lalu.

Sementara Kepala Kantor Pengendalian dan Dampak Lingkungan (Kapedaltam) Sinjai Mulawangsa Mappakalu mengatakan, pihaknya mengharapkan agar tidak terjadi banjir.”Banjir terjadi jika hujan yang turun bertepatan dengan air pasang. Jadi, air dari ketinggian yang akan turun bertemu dengan air pasang, maka terjadi banjir,” tandas Mulawangsa saat ditemui SINDO di ruang kerjanya kemarin.

Lebih lanjut dia mengatakan, air pasang yang terjadi juga tidak menentu, tergantung bulan. Namun dia mengatakan, masyarakat harus tetap waspada. Sebab,April dan Mei merupakan musim hujan.Ada beberapa daerah yang rentan dilanda banjir seperti Kecamatan Sinjai Utara. Sebab,datarannya sejajar dengan permukaan air laut. Dia juga menambahkan, selain terjadinya banjir, Sinjai juga rawan longsor.

Dia merinci kecamatan yang rawan longsor tertinggi, yakni Kecamatan Sinjai Tengah, Sinjai Borong, dan Sinjai Barat. Sementara Kecamatan Bulupoddo,hanya berpotensi terjadi longsor ringan.

Sementara Dandim Sinjai Letnan Kolonel Rifky Nawawi langsung memantau di beberapa ruas jalan menga-takan, dengan kejadian ini sudah bisa dikatakan siaga untuk mengantisipasi longsor. ”Sekarang sudah siaga, guna mengantisipasi bencana banjir dan longsor,”tandas Rifky. (rahmi djafar) 



Post Date : 30 April 2008