BEKASI, (PR).- Beberapa kawasan di Kota Bekasi terendam banjir hingga ketinggian sekitar satu meter akibat meluapnya Kali Bekasi setelah hujan deras Rabu (6/5) dini hari. Selain disebabkan meluapnya Kali Bekasi yang merupakan pertemuan Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi Bogor tersebut, banjir pun disebabkan oleh banyaknya titik rembesan air pada sejumlah pintu air Kali Bekasi yang berada di sekitar perumahan tersebut.
Berdasarkan pantauan "PR", Rabu (6/5), banjir di beberapa kawasan Kota Bekasi itu terjadi di sejumlah kompleks perumahan dan ruas jalan. Di antaranya, sepanjang satu kilometer lebih di Jln. Kartini Kelurahan Margahayu Bekasi Timur banjir merendam kurang lebih lima ratus rumah.
Selain itu, banjir pun merendam empat kompleks perumahan di Bekasi Selatan yakni Perumahan Kayuringin, Jaka Setia, Perumnas, dan Perumahan Bumi Sartika Kencana. Selain itu, banjir pun merendam enam kompleks perumahan di wilayah Jati Asih Bekasi Selatan, di antaranya Perumahan Pondok Gede Permai, Perumahan Villa Jati Rasa, Perumahan Pondok Benda Permai, dan beberapa perumahan penduduk lainnya.
Meski tidak ada korban, sejumlah warga mengaku banjir tersebut telah mengganggu aktivitas mereka. Banjir mulai merendam rumah warga sekitar pukul 5.00 WIB hingga siang sekitar pukul 13.00 WIB, kemudian air secara bertahap menyurut karena disedot tiga unit alat pompa dengan kapasitas penyedotan dua ratus liter per detik. Sementara itu, beberapa warga terlihat mengevakuasi barang-barang mereka.
"Banjir memang selalu mengganggu kami, tetapi sebenarnya warga di sini sudah biasa. Ini kan banjir tahunan. Kadang setahun bisa sampai dua kali banjir seperti ini," ucap Ida (34) salah seorang warga di Kel. Margahayu Bekasi Timur, saat ditemui "PR".
Kondisi serupa terjadi pula di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Di daerah ini, sekitar 1.400 kepala keluarga (KK) yang ada di tiga RW, yakni RW 08. RW 09, dan RW 10 terendam air.
Menurut Ketua RW 10 PGP, Dedi Sujadi, koordinasi dengan penjaga pintu air di Cileungsi kurang baik sehingga warga terlambat membuka pintu air.
"Banjir tahunan"
Tidak hanya ratusan rumah yang terendam, Rumah Sakit Islam Subki Abdul Kadir juga terendam dengan ketinggian air mencapai enam puluh centimeter.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, meyakini penyebab banjir selain hujan deras, luapan Kali Bekasi juga banyak memberikan kontribusi adanya banjir tahunan di Kota Bekasi.
"Ini merupakan ’banjir tahunan’ karena memang yang banjir adalah dataran rendah atau cekungan, jadi sudah langganan " ungkap Mochtar.
Saat ini Pemkot Bekasi hanya mempunya tiga alat penyedot dengan kapasitas penyedotan dua ratus liter per detik. Menurut Mochtar, untuk menyelesaikan banjir Bekasi diperlukan normalisasi dan pengerukan Kali Cikeas. (A-155/A-186)
Post Date : 07 Mei 2009
|