Kota Bandung Akui Sulit Atasi Banjir Cileuncang

Sumber:Harian Umum Pelita - 31 Okober 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Bandung, Pelita
Bagi kota-kota besar termasuk Kota Bandung di setiap musim hujan, banjir Cileuncang hingga meluapnya air dari saluran drainase ke jalan raya, penyebabnya bukan karena derasnya hujan, tapi lebih disebabkan banyaknya saluran yang tersumbat akibat penumpukan sedimentasi dan sampah.
Kami Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, meski meningkatkan upaya pengerukan sedimentasi, tidak banyak artinya jika masyarakat tetap masih senang membuang sampah ke drainase atau pun ke sungai, jelas Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Ir Rusdjaf Adimenggala, di sela kegiatan rapat penyusunan rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Bandung di Auditorium Rosada Balaikota, Rabu (14/10).
Dikatakan Rusdjaf, persoalan banjir di kota Bandung juga akibat penyempitan kali disebabkan banyak masyarakat mengem-bangkan rumahnya menjorok ke kali. Selain itu di pemukiman baru, sistem drainase yang dibangun pengembang tidak sejalan dengan sistim drainase yang dibangun pemerintah kota Bandung.
Semestinya mereka membangun drainasenya sendiri langsung diarahkan ke kali, tidak gabung dengan drainase yang sudah dibangun Pemerintah Kota Bandung, ucap Rusdjaf.
Rusdjaf mencontohkan, banjir Cileuncang di titik sekitar hotel Preanger Jalan Tamblong, Asia-Afrika. Daerah ini dilewati kali Cikapayang dari Utara samping ITB, mengalir melintas Jalan Surapati-Gasibu. Kemudian ke Selatan lewat Jalan Aceh, Jalan Merdeka samping Balaikota terus ke Tamblong.
Banjir sekitar Gasibu ini menurutnya juga membanjiri jalan Diponegoro, Jalan Supratman sampai Jalan Ahmad Yani.
Saya menghimbau kepada masyarakat, hentikan kebiasaan buruk buang sampah di sembarang tempat. Apalagi ke saluran drainase atau kali. Ini merupakan kebiasaan yang sangat buruk. Kalau mau melihat Kota Bandung terhindar dari musibah banjir, terutama banjir Cileuncang, kata Rusdjaf.
Saat ini masih kata Rusdjaf, fokus Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung untuk mengatasi banjir Cileuncang masih focus pada pemeliharaan. Karena untuk menangani kasus banjir Cileuncang ini harus dilakukan secara menyeluruh. Perlu penanganan besar-besaran.
Itu belum kita lakukan. Karena masih terbentur dengan masalah anggaran. Butuh dana besar yaitu miliaran, kata Rusdjaf.
Meski banjir Cileuncang sudah banyak berkurang, namun Rusdjaf mengakui masih banyak titik titik rawan yang mesti diwaspadai. Diantaranya katanya adalah di titik Gedebage, Ujungberung. Kemudian ke arah Barat Selatan adalah Buahbatu, Cigondewah, Cibolerang, Kopo dan sebagian Bandung lama Jalan Pasir Kaliki dan Pasteur. (zul)



Post Date : 31 Oktober 2008