Korban Tewas Banjir Agam Bertambah

Sumber:Media Indonesia - 10 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Tim SAR bersama aparat terkait menemukan lagi dua korban tewas akibat banjir bandang yang disertai longsor di Agam, Sumatra Barat.

YANG ditemukan tertimbun lumpur ini adalah suami istri Darius Sutan Makmur, 70, dan Asnimar, 60. Dua korban yang ditemukan sebelumnya ibu dan anak, yaitu Asnida, 45, dan Media Syafrina, 13.

Aparat gabungan sudah menemukan empat dari enam korban yang hilang terseret banjir bandang dan longsor di Jorong (Dusun) Sasai Kandang (Sasikan), Nagari (Desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar).

Dua korban yang belum ditemukan adalah ayah dan anak, yaitu Nadir Syam, 53, dan Syahrul Syafar, 9. Adapun korban selamat adalah kakak beradik putra dan putri dari Nadir Syam dan Asnida, yakni Suci Maharani, 15, dan Rizal, 2.

Keduanya sempat terseret hantaman banjir bandang dan longsor sejauh 1 kilometer. Suci masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Achmad Muchtar, Kota Bukittinggi. Rizal telah diizinkan pulang.

Upaya pencarian korban dipimpin langsung Bupati Agam Aristo Munandar dan Wakil Bupati Ardinal Hasan. Kondisi medan yang luas dan ditutupi lumpur menyulitkan pencarian korban. Orang mesti menyusuri Sungai Batang Baburai sejauh 6 kilometer. Areal pencarian 500 hektare, umumnya tertutup lumpur dengan kedalaman 1-3 meter.

Enam korban tersebut diperkirakan terperangkap saat tengah berada di dalam rumah dan terseret longsor. Saat banjir bandang dan longsor terjadi sekitar pukul 20.30 WIB Jumat (7/11), kawasan tersebut tengah diguyur hujan deras.

Akibatnya, lima rumah warga yang berada di sepanjang aliran sungai itu luluh lantak dihantam ribuan kubik tanah bercampur air. Sekitar 50 rumah lain di wilayah itu juga terancam hantaman banjir bandang dan longsor karena berada di sekitar lokasi rawan.

''Aparat terkait masih mencari dua korban hilang lagi,'' kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Agam Rahman, kemarin.

Ratusan warga Malalak Timur diungsikan ke sejumlah tenda bantuan yang didirikan Pemerintah Kabupaten Agam di lokasi aman untuk menghindari banjir bandang dan longsor susulan. Cuaca mendung masih menggelayut di sekitar wilayah Gunung Singgalang.

Banjir meluas

Sementara itu, banjir yang melanda Kota Samarinda, Kalimantan Timur, semakin meluas di enam kelurahan. Kelurahan tersebut Temindung Permain, Gunung Lingai, Sempaja Utara, Sempaja Selatan, Kemakmuran, dan Kebun Agung di Kecamatan Samarinda Utara. Tinggi air mencapai lutut orang dewasa.

Camat Samarinda Utara Marnabas mengatakan tingginya intensitas hujan di daerah hulu Sungai Mahakam yang mengakibatkan sejumlah daerah aliran sungai (DAS), khususnya Sungai Karang Mumus, meningkat volume airnya sehingga meluap ke sejumlah permukiman warga. Diperkirakan, 5.000 kepala keluarga yang mengungsi.

Banjir yang terjadi di Samarinda lebih disebabkan aktivitas pertambangan dan pengupasan lahan yang semakin tidak terkendali dalam beberapa tahun terakhir.

Dari Kuningan, Jawa Barat, dilaporkan delapan rumah di Dusun Kancana, Desa Gunungaci, Kecamatan Subang, terancam longsor. Masyarakat meminta agar relokasi bisa dilakukan secepatnya.

Menurut Kepala Dusun Kancana, Edi Widodo, 8 rumah yang terancam longsor tersebut berada di RT 04 sebanyak 1 rumah dan RT 07 sebanyak 7 rumah. Kedelapan rumah milik warga tersebut berada di pinggir tebing yang tanahnya labil. Selain itu pepohonan yang bisa menahan tanah dari longsor pun sedikit sekali sehingga tebing bisa longsor sewaktu-waktu, jika hujan deras turun. (AA/HR/SY/UL/N-2)



Post Date : 10 November 2008