|
TANGERANG (Media): Korban penyakit muntaber di Kabupaten Tangerang terus bertambah. Hingga kemarin korban meninggal menjadi 13 orang. Sembilan meninggal di Kecamatan Sepatan dan empat lainnya di Pakuhaji. Kasus muntaber di Tangerang dinyatakan kejadian luar biasa (KLB). Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Bachtiar kepada Media kemarin di Puskesmas Pakuhaji, Tangerang. Menurutnya, para korban meninggal karena terlambat ditangani. ''Mereka tewas sebelum sampai di puskesmas ini. Hanya kepala desanya yang melapor kalau warganya tewas karena muntaber. Faktor kendaraan menjadi kendala para orang tua yang akan membawa anaknya ke puskesmas," ujarnya. Pada Senin (20/6) dilaporkan korban meninggal di Kecamatan Sepatan sebanyak tujuh orang (Media, 21/6). Namun, korban meninggal bertambah dua orang lagi kemarin, yaitu Hasan, 5, dan Asan, 2. Nyawa kedua balita tersebut tidak terselamatkan karena ketika tiba di Puskesmas Sepatan dalam keadaan kritis. Sedangkan Puskesmas Pakuhaji melaporkan, empat warga yang meninggal dalam dua minggu ini, antara lain Saripudin, 6, warga Desa Suka Wali, Kecamatan Pakuhaji; Iwan, 6, warga Desa Keramat, Kecamatan Pakuhaji; Ipeh, 10, warga desa Pakuhaji, Kecamatan pakuhaji; dan Faqih, 4, warga Boni Sari, Kecamatan Pakuhaji. Hingga kemarin, Puskesmas Sepatan telah menerima pasien muntaber sebanyak 125 orang. Saat Media ke lokasi, sebanyak 19 orang ditangani di puskesmas itu. Menurut dr Dewi Anita, Kepala Puskesmas Pakuhaji, pihaknya sudah menangani 68 orang pasien muntaber selama dua minggu ini, dan telah menghabiskan 200 botol infus. Bila korban terus bertambah, kata Dewi, pengadaan cairan infus perlu ditambah. Lebih lanjut, Bachtiar menyatakan hingga kini masih diteliti penyebab wabah muntaber di wilayahnya. Namun, untuk mencegah bertambahnya korban, pihak Dinkes telah memberikan kaporit di beberapa sumber air di kecamatan yang terserang muntaber. "Namun, yang terpenting penanganan kasus, yakni merawat orang yang sudah terserang muntaber, menginfusnya, dan memberi oralit," ujar Bachtiar. (NG/H-1) Post Date : 22 Juni 2005 |