Korban Meninggal Akibat Muntaber Bertambah

Sumber:Koran Sindo - 28 Agustus 2009
Kategori:Sanitasi

BOGOR (SI) – Jumlah penderita muntaber massal di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor hingga kemarin terus bertambah. Di Kecamatan Cigudeg wabah yang disebabkan bakteri e-coliitu juga menewaskan satu orang lagi yakni Tami, 14,warga Desa Rengasjajar.

Sebelumnya, Susi, 28,warga Kampung Wangun Jaya RT 1/1, Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin,Kabupaten Bogor, meninggal dunia sehingga korban meninggal akibat muntaber menjadi dua orang. Data diperoleh dari Posko Penanggulangan Penyakit Muntaber di Kantor Desa Tugu Utara,Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor menyebut kan, Puskesmas Badak Putih, yang sebelumnya diisi 28 orang pasien muntaber, kemarin menjadi 94 orang.

Pasien di Rumah Sakit Paru (RSP) DR Goenawan, Cisarua juga bertambah menjadi 67 orang dari sebelumnya 55 pasien. Pasien di RSUD Ciawi pun bertambah menjadi empat orang. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr Tri Wahyu menjelaskan,

penambahan pasien lebih disebabkan cuaca yang tidak menentu yakni kemarau kadang disertai hujan sehingga mengganggu kondisi kesehatan warga, terlebih lagi saat ini masyarakat sedang menjalankan ibadah puasa.

”Ditambah lagi dengan pola hidup yang kurang terjaga dan minimnya sanitasi air bersih,”kata dr Tri Wahyu kemarin. Lebih lanjut Tri menegaskan, kondisi cuaca saat ini memang sangat rentan terhadap serangan bakteri e-coli yang hinggap di sumber- sumber air.Tri menambahkan, bakteri e-coli juga sebulan terakhir menyerang wilayah Bogor Barat yakni Rumpin dan Cigudeg.

Akibatnya, 119 warga di tiga desa Kecamatan Cigudeg sempat menjalani perawatan di beberapa puskesmas dan RSD di Bogor Barat. Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Cigudeg dr Heru menjelaskan, saat ini ratusan warga yang terserang muntaber tersebut sudah mendapat perawatan. Akibat wabah penyakit muntaber tersebut, saat ini satu orang warga meninggal dunia.

”Tami,warga Renggasjajar Cigudek, meninggal karena mengalami traumatik yang hebat setelah kekurangan cairan (dehidrasi) akibat muntaber yang dialaminya,” jelasnya. Sedikitnya 102 warga Puncak di tiga kecamatan yakni Cisarua, Megamendung, dan Caringin, Kabupaten Bogor terserang wabah muntaber.

Wabah muntaber ini mulai empat hari lalu dan puncaknya Selasa (25/8) malam. Terkait peristiwa massal ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menetapkan kejadian luar biasa (KLB) muntaber. (haryudi)



Post Date : 28 Agustus 2009