Korban Banjir Morowali Butuh Bantuan Pangan

Sumber:Kompas - 05 Mei 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Kolonedale, Kompas - Korban banjir Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, yang tersebar di sejumlah tempat mengeluhkan minimnya bantuan bahan makanan dari pemerintah. Saat ini sebagian pengungsi juga mulai terserang penyakit gatal-gatal, flu, batuk, dan lainnya.

Menurut pantauan Kompas, Jumat (4/5), ratusan hektar tanaman padi dan kakao di wilayah itu rusak akibat terendam air dan lumpur sejak awal April lalu. Kedua komoditas andalan daerah tersebut hampir tidak ada lagi yang bisa dipanen. Kerugian ditaksir mencapai Rp 58 miliar.

Para pengungsi yang ditemui di Desa Korolama dan Desa Bunta, Kecamatan Petasia, mengatakan, sejak mulai mengungsi awal April setiap keluarga hanya mendapatkan 27 liter beras. "Itu pun tidak dibagikan sekaligus. Itu tidak cukup dengan jumlah tiga anak," kata Parmin (40), warga sekaligus Kepala Dusun Transmigrasi Desa Bunta, Petasia.

Kepala Desa Bunta, Alfred, mengakui kurangnya bantuan bahan makanan ini. Ia menyatakan tidak tahu harus berbuat apalagi karena rumah warga desa tersebut hingga kini masih terendam air sekitar dua meter.

Kepala Subbagian Humas dan Media Cetak, Infokom, Kabupaten Morowali Mikael Sorosi yang dikonfirmasi menyatakan, pemerintah sudah menyalurkan bantuan beras 47 ton untuk para pengungsi itu. "Sebenarnya masih ada 20 ton yang bisa dibagikan lagi bila diperlukan," katanya. Selain dari Pemerintah Kabupaten Morowali, lanjutnya, bantuan dari pihak swasta juga ada dan sudah disalurkan.

Selama April lalu tercatat 16 desa di kabupaten itu yang terendam air. Kemarin kendati di sebagian desa air mulai surut, tetapi masih ada lima desa terendam banjir antara 2-3 meter. Desa tersebut, antara lain, adalah Onepute, Togo, dan Bunta.

Banjir tersebut disebabkan meluapnya Sungai Laa dan Tamalako yang alirannya melalui desa-desa itu. (Ren)



Post Date : 05 Mei 2007