Korban Banjir Minta Agar Sampah Diangkut

Sumber:Pikiran Rakyat - 15 Maret 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

SOREANG, (PR).- Warga di daerah banjir berharap agar Pemerintah Kabupaten Bandung bisa meningkatkan intensitas pengangkutan sampah. Akibat banjir, sampah lebih banyak ditemukan di pinggir jalan setelah diangkut dari sungai, atau dari sisa-sisa barang yang terbawa arus banjir.

Salah seorang warga RW 14 Kp. Leuwibandung, Desa Citeureup, Kec. Dayeuhkolot, Iman (43) berharap, sampah yang teronggok akibat banjir bisa segera diangkut. "Kemarin saat banjir sudah surut, sampah banyak di pinggir jalan, sekarang waktu di pemukiman banjir lagi, sampah juga masih terus ada," ucapnya, Minggu (14/3).

Hal yang sama juga dikeluhkan Dedeh (40), warga Kec. Baleendah. "Sampah yang ada di pinggir jalan di atas Sungai Citarum juga banyak sekali, baunya kadang menusuk hidung," kata dia.

Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan Indra Martono mengatakan, sudah menurunkan truk pengangkut sampah tiga unit per hari untuk kecamatan yang tergenang banjir. "Titik terbanyak pengangkutan di Dayeuhkolot dan Baleendah, karena memang volume sampah terbanyak pascabanjir. Kemarin kami sampai mengangkut seberat 20 ton per hari," kata Indra.

Untuk membersihkan lumpur, mobil pemadam kebakaran juga diturunkan. Akan tetapi kesulitan yang dihadapi adalah banyaknya rumah yang lebih rendah dari permukaan jalan. "Untuk pengangkutan kami juga melakukan koordinasi dengan kecamatan, kalau masih ada sampah yang belum terangkut silakan lapor kepada petugas kecamatan, karena tidak saat banjir pun sampah tidak berhenti dihasilkan," ucapnya.

Indra berharap, penanganan sampah di Kab. Bandung juga bisa dilakukan oleh warga. "Kalau hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, itu tidak akan bisa berhasil. Masyarakat juga harus sadar untuk menekan jumlah sampah, terutama di daerah banjir," kata Indra.

Kewalahan

Lebih lanjut, Indra mengatakan bahwa baru sekitar 20 persen sampah di Kab. Bandung yang bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan di Kec. Arjasari. Jumlah sampah terangkut baru berasal dari 21 kecamatan, dari 31 kecamatan di Kab. Bandung.

"Kecamatan yang sampahnya belum terangkut misalnya Arjasari, Kertasari, Rancabali, dan Pasirjambu, itu karena medan yang berat sehingga menyulitkan armada pengangkut sampah," kata Indra.

Saat ini, Pemkab Bandung baru memiliki 57 armada pengangkut sampah. "Mungkin tahun ini kita akan menambah dua atau tiga lagi truk pengangkut," ucapnya.

Jumlah tersebut, menurut Indra, tidak bisa dikatakan ideal. "Harus ada sedikitnya 50 persen sampah yang terangkut dari setiap daerah untuk dikatakan ideal, jumlah truk yang dimiliki juga sedikitnya 100 unit untuk dikatakan ideal," kata Indra.

Berdasarkan data yang dimiliki Dispertasih Kab. Bandung, jumlah produksi sampah rumah tangga di Kab. Bandung rata-rata 0,2 kilogram per orang per hari. Jumlah tersebut hanya setengah dibandingkan dengan produksi sampah masyarakat perkotaan yang mencapai 0,4 kilogram per orang per hari. (A-175)



Post Date : 15 Maret 2010