|
PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Usman Ja'far mengatakan hingga saat ini baru dua bupati dari enam kabupaten yang melaporkan tentang banjir di Kalbar. Kedua bupati itu adalah Bupati Bengkayang dan Mempawah. Bupati Mempawah dalam laporannya sekaligus meminta bantuan kepada provinsi untuk menangani akibat banjir. Gubernur Kalbar Usman Ja'far mengemukakan hal kepada wartawan usai pelantikan kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar, Jumat (7/1), di Pontianak. Ia mengatakan, untuk membantu mengatasi dan menangani akibat banjir di Kalbar, pihaknya sudah mencairkan dana tanggap darurat. Hingga saat ini pihaknya sudah memberikan bantuan kepada kabupaten berupa dana dan sembako. Dalam menanggapi permintaan Bupati Mempawah, pemerintah provinsi sudah menyalurkan beras melalui dinas sosial. Hingga saat in masih tersedia stok beras di gudang sekitar 100 ton lebih. ''Bantuan itu akan segera dicairkan dan diberikan asal sesuai dengan prosedur,'' kata Gubernur. Ditambahkan saat ini yang dilakukan adalah pemberian bantuan khususnya sembako bagi warga yang terpaksa mengungsi. Selain itu sedang dilakukan pengecekan dan penelitian terhadap sejumlah sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir. Nantinya, kata Gubernur Usman, setelah banjir surut betul, baru dilakukan perbaikan atau penanganan secara fisik. Sebenarnya banjir di Kalbar sudah tidak heran lagi, sebab hampir setiap tahun terjadi banjir. Namun tidak sampai menimbulkan pengungsian dalam jumlah besar. Hingga saat ini belum ada laporan dari kabupaten tentang jumlah warga yang mengungsi. Namun Pemprov sudah membantu beras dan uang sekitar Rp 15 juta untuk kabupaten Mempawah dan Bengkayang. Tunda Banjir yang melanda Kalbar sudah berdampak terhadap rusaknya jalan khususnya antara Sintang dan Kapuas Hulu. Akibat rusaknya jalan itu, Pemprov Kalbar bersama Pemkab Kapuashulu terpaksa memutuskan untuk menunda pelaksanaan MTQ di Kapuashulu. Seharusnya MTQ tingkat provinsi akan dilaksanakan pada bulan Februari. Namun karena kondisi jalan masih putus dan maka pelaksanaan MTQ itu ditunda dan direncanakan akan dilaksanakan antara bulan Maret hingga Mei 2005 mendatang. Dengan adanya penundaan itu maka ada kesempatan bagi dinas Kimpraswil selama satu bulan untuk memperbaiki jalan yang rusak. Saat ini yang menjadi masalah adalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya untuk Perusahan Listrik Negara (PLN) menghidupkan disel. Untuk itu pemprov bersama bersama Pertamina akan mengupayakan agar pendistribusian BBM dilakukan lewat sungai. Sementara itu Asisten II (bidang Perekonomian) Pemprov Kalbar Kamaruzaman, mengatakan, sebenarnya informasi tentang banjir di kalbar sudah dapat langsung diketahui tanpa menunggu laporan dari kabupaten. Sebab sistim informasi yang dibangun sudah berjalan dengan baik. Sebab dalam pengiriman laporan dan penerimaan laporan sudah dapat dilakukan dengan radio. Sehingga bila terjadi banjir sudah dapat diketahui melalui radio dan dapat segera dikirimkan bantuan. (146) Post Date : 23 Februari 2005 |