|
CIMAHI - Pascabanjir yang merendam Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada Sabtu (10/11), membuat tiga rukun warga di kawasan permukiman padat penduduk kini mengalami krisis air bersih. Air sumur yang biasa digunakan para warga kini tercemar oleh limbah domestik dari luapan air sungai. Tak pelak, warga harus rela mengantre dan menunggu kiriman air yang didistribusikan Pemerintah Kota Cimahi. Warga RT 02, Iwan Setiawan, 47, mengungkapkan,warga kesulitan mendapatkan air bersih setelah banjir merendam eberapa rumah pada Sabtu (10/11) lalu. “Kini kualitas air menjadi kotor dan tak layak dikonsumsi, kami hanya mengandalkan pasokan dari pemerintah kota,”kata Iwan pada SINDO di posko penampungan kemarin. Menurut dia,sekitar tiga rukun warga yang berada di kawasan Melong berjumlah 496 kepala keluarga (KK) hanya diberikan satu tangki air bersih dari pemerintah dalam sehari. “Kami merasa bila digunakan bersama-sama, air yang di distribusikan oleh pemerintah masih kurang karena kebutuhan air tidak hanya untuk dikonsumsi,” ujar Iwan. Menurut dia, saat ini hampir seluruh warga terpaksa menggunakan air kotor untuk mandi dan mencuci.“Seharusnya pengiriman air disesuaikan dengan banyaknya warga yang berada disini,jangan terkesan seadanya sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal,”kata Iwan. Hal senada diungkapkan, Warga RT 03 Siti Aisah,yang harus menggunakan air yang telah tercemar limbah.”Saya dan keluarga masih memanfaatkan air yang berada di sumur meskipun kondisinya buruk, karena pasokan air yang diberikan dari pemerintah hanya untuk dikonsumsi,”kata Aisah. Dia menjelaskan, tidak heran bila para warga mengalami penyakit kulit akibat dari penggunaan air yang tak layak pakai setelah banjir yang merendam perumahan warga. “Kini warga yang mengalami gatal-gatal telah berkurang. Namun bila tidak segera diatasi mengenai ketersediaan air mungkin akan terjangkit kembali,”ujar Aisah. Seperti diberitakan sebelumnya, para warga mengalami gatalgatal akibat banjir yang melanda pada Sabtu (10/11) kemarin.Hujan deras yang mengguyur Kota Cimahi dan sekitarnya membuat sungai Kalimalang yang melintasi kawasan padat penduduk ini meluap.Selain itu,tersumbatnya saluran air menimbulkan ketinggian air mencapai satu meter yang akhirnya merendam ratusan rumah. Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi Robin Sihombing meminta pemkot menuntaskan permasalahan banjir yang kini mulai melanda kawasan permukiman Cimahi. “Bila tidak segera dilakukan tindakan, kasus bencana banjir akibat drainase yang buruk akan menjadi permasa lahan baru,”kata Robin. CR-2 Post Date : 14 November 2012 |