Korban Banjir Kesulitan Air Bersih

Sumber:Media Indonesia - 15 Maret 2011
Kategori:Air Minum

DUKA akibat banjir ban dang yang menerjang Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, belum berakhir. Akibat musibah itu, 21 orang tewas dan ratusan rumah hancur.

Kemarin, ribuan korban juga dirundung masalah kelangkaan air bersih. Sejak Kamis (10/3) malam, saat bah menerjang, warga tidak bisa mandi dan mencuci pakaian.

Ratusan sumur di wilayah ini tercemar sedimen lumpur dan sampah. Krisis air bersih melanda 11 desa yang diterjang banjir bandang.

Untuk kebutuhan air minum, korban hanya bisa bergantung pada bantuan air mineral dalam kemasan dari donatur serta posko relawan. Bahkan, sebagian warga harus mengangkut air mineral bantuan itu dengan berjalan kaki hingga jarak 5 kilometer dari posko ke rumah.

Jalan menuju lokasi bencana tidak bisa dilakukan dengan menggunakan mobil atau sepeda motor, karena akses jalan telah hancur.

"Tidak ada sumber air yang bisa digunakan. Sumur rusak dan air sungai juga tidak layak untuk mandi maupun mencuci pakaian," kata relawan kemanusiaan dari Nasional Demokrat, Faisal Jamaluddin.

Saat ini relawan bergerak untuk mendirikan posko koordinasi di setiap desa untuk memudahkan distribusi bantuan.

"Secepatnya kita akan mendistribusikan bantuan ke Jalan di wilayah Desa Kutomendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, itu ambles, pertengahan pekan lalu.

Amblesan mencapai panjang ratusan meter dengan kedalaman sekitar 5 meter.

"Kendaraan besar terpaksa dialihkan ke jalur pantura. Untuk kendaraan kecil atau pribadi, kami alihkan ke jalur alternatif Karangsawah-Karangjongkeng-Linggapura," kata Kapolres Brebes Ajun Komisaris Besar Beno Louhenapessy.

Penanganan jalur ambles itu masih dilakukan Dinas PU Bina Marga. Ribuan meter kubik material sudah ditimbun untuk menutup dan memadatkan amblesan. Namun, akibat guyuran hujan, perbaikan berjalan lambat. (MR/AS/N-2)



Post Date : 15 Maret 2011