Korban Banjir Kekurangan Air Bersih

Sumber:Koran Tempo - 08 Januari 2008
Kategori:Air Minum
JAKARTA -- Warga korban banjir Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, kekurangan air bersih untuk minum pascabanjir yang melanda beberapa hari lalu. "Kami hanya menggunakan air mineral galon isi ulang untuk minum," ujar Muhammad Haris, Ketua RW 01 Kampung Melayu, kemarin.

Menurut dia, sebenarnya di pos banjir ada bantuan air bersih yang diberikan dengan menggunakan penampungan air bersih dari pemerintah, tapi tidak pernah diberi tahu apakah air tersebut bisa atau tidak digunakan untuk minum.

"Namun, warga mengambil air tersebut selain untuk mandi dan mencuci, ada yang menggunakan untuk minum atau masak," ujar Haris.

Sampai saat ini, warga masih memiliki air dari program bantuan Buddha Tzu Tji yang berupa kemasan botol ukuran 600 mililiter. Adapun untuk mandi-cuci-kakus, warga menggunakan air sumur walaupun belum sepenuhnya bening. "Beningnya baru sekitar 70 persen," ujar Haris.

Selain itu, berdasarkan pantauan Tempo, wilayah RW 01 tersebut sudah tampak bersih dari sisa-sisa banjir. Namun, di bagian belakang, di bibir Kali Ciliwung, masih terdapat tumpukan lumpur yang bercampur dengan sampah yang sedang dibersihkan warga secara bergantian, dengan menyemprotkan air yang dialirkan menggunakan genset.

Sementara itu, air Kali Ciliwung tampak masih setinggi bibir sungai dan hampir rata dengan daratan. Dengan demikian, setiap hari warga masih tetap berjaga-jaga serta tetap berkomunikasi dengan memantau ketinggian air di tiap-tiap pintu air, terutama di pintu air Depok dan pintu air Katulampa, Bogor.

Meski banjir mulai surut, tenda pengungsi di pos darurat banjir tetap dipertahankan hingga Maret mendatang. "Tenda dan pos darurat banjir tetap siap sampai Maret," kata Haris. Pos pengungsian di sekolah Santa Maria dipindahkan ke bekas gedung bioskop Nusantara, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi banjir. BAYU PAMUNGKAS WP



Post Date : 08 Januari 2008