Korban Banjir Ingin Segera Kembali ke Rumah

Sumber:Pikiran Rakyat - 09 Februari 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
DUSUN Tangkil 1 Desa Kutaampel Kec. Batujaya Kab. Karawang, hingga Kamis (8/2) siang, masih terendam. Dusun seluas 216 hektare itu belum bisa dijangkau kendaraan, kecuali menggunakan perahu. Air menggenang setinggi pinggang hingga dada orang dewasa.

Kendati demikian, masyarakat sudah tak sabar ingin pulang ke rumah. Beruntung, sebuah perahu karet milik Palang Merah Indonesia (PMI) standby. Lima relawan secara bergantian mengantarkan penduduk yang ingin pulang kampung. "Teu betah di pangungsian mah. Mending uih ka bumi, tiasa beberes, sanajan masih keneh kakeueum ku cai," ungkap Ma Ocah (60), ditemui saat menanti perahu karet di pinggir Jalan Raya Batujaya, Kamis (8/2).

Hal yang sama disampaikan Fahrudin (35). Sejak awal, keluarganya tak mengungsi jauh-jauh ke gedung Yayasan Pendidikan Raudhatul Khair, sebagaimana warga lainnya. "Kami cuma mengungsi ke gili-gili (tanggul-red.) di pinggir kampung. Di sana, aman dari banjir. Lagi pula, dekat dari rumah. Saya ke sini cuma mau memeriksakan kesehatan. Soalnya, saya batuk-batuk dan sekujur tubuh saya gatal," katanya.

Sejumlah warga kampung yang sempat mengungsi ke luar Karawang pun berangsur pulang ke Dusun Tangkil I. Seperti keluarga Rosyidin (45). Sejak hari Minggu (4/2), ia, istri, dan 3 anaknya mengungsi ke daerah Tambun Bekasi. "Anak saya yang paling kecil nangis terus, pengen pulang.Ternyata, mobil belum bisa masuk ke kampung," ujarnya.

HINGGA kemarin, sebagian besar penduduk Dusun Tangkil 1 belum tersentuh bantuan. Padahal, kata Beben Supriadi (30), seorang warga, sedikitnya terdapat 480 jiwa tetap bertahan mengungsi di gili-gili, dekat dusun mereka.

"Rabu (7/2), sejumlah warga diperintahkan menyeberang ke jalan raya untuk meminta paket bantuan. Alhamdulillah, kami bisa membawa beberapa dus untuk kemudian dibagikan ke penduduk. Tentu saja, jauh dari cukup," ucapnya.

Menurut Beben, sejumlah penduduk termasuk dirinya kembali menyeberang untuk meminta paket bantuan, Kamis (8/2). Ternyata, paket bantuan tersebut sudah dikurangi dari ukuran semula. Beberapa barang diambil untuk kemudian dijadikan paket yang baru. "Sarung yang semula 3, jadi 2. Begitu pula dengan handuk," tuturnya.

Beben mengatakan bahwa paket-paket bantuan tak jelas arahnya. Apalagi, di sepanjang Jalan Raya Batujaya, nyaris tak terdapat posko yang bisa dijadikan sebagai tempat penampungan paket bantuan. (Hazmirullah/"PR")



Post Date : 09 Februari 2007